Cerita di Balik Foto Seorang Ayah Genggam Erat Tangan Putrinya yang Tewas karena Gempa Dahsyat Turki
seorang ayah yang sedang memegang tangan anaknya yang meninggal dunia karena gempa bumi dahsyat di Turki. Pria tersebut adalah, Mesut Hancer.
Editor: Wahyu Aji
Kondisi cuaca yang sangat dingin semakin membahayakan korban selamat dan mempersulit upaya penyelamatan.
Lebih dari 100 gempa susulan melanda wilayah tersebut.
Tim penyelamat sebut waktu hampir habis
Dilansir Independent, tim penyelamat memperingatkan bahwa waktu hampir habis untuk menyelamatkan mereka yang masih hidup di bawah reruntuhan.
Baca juga: Turki dan Suriah Berduka, Ada Ibu Melahirkan dalam Reruntuhan Hingga Gadis 14 Tahun Tertimbun 40 Jam
Sebab, operasi pencarian dan pemulihan berlanjut dalam kondisi yang sangat dingin.
Daerah yang terkena dampak di Suriah mengalami kehancuran dan kehancuran yang meluas, kata Shreen Mahmoud dari badan amal Muslim SKT Welfare yang berbasis di Inggris kepada BBC Radio 5 Live.
"Rumah sakit di Suriah utara kehabisan bahan bakar dan listrik, mereka membutuhkan diesel untuk menjalankan generator, mereka membutuhkan obat penghilang rasa sakit, antibiotik, semua obat,” tambahnya.
Tim penyelamat White Helmets juga memperingatkan bahwa "waktu hampir habis", menambahkan: "Setiap detik bisa berarti menyelamatkan nyawa."
Sejarah Gempa Bumi di Turki, Gempa Tahun 1999 Tewaskan 17.000 Orang
Dilansir thequint.com, berikut beberapa gempa bumi mematikan yang terjadi di Turki dalam beberapa dekade terakhir.
Gempa bumi Izmit, Agustus 1999
Pada tahun 1999, Izmit, sebuah kota di barat laut Turki menjadi saksi gempa paling mematikan yang pernah dialami Turki dalam hampir 80 tahun.
Gempa yang juga disebut gempa Kocaeli ini terjadi di dekat Izmit pada tanggal 17 Agustus 1999 sekitar pukul 3 pagi.
Gempa M 7,4 dan gempa susulan berikutnya menyebabkan lebih dari 17.000 orang tewas.