Apa Itu White Day? Tradisi Jepang untuk Membalas Hadiah di Hari Valentine
Simak berikut ini penjelasan mengenai apa itu White Day. White Day merupakan tradisi di Jepang untuk membalas hadiah saat Hari Valentine.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Sebentar lagi, Hari Valentine bakal dirayakan, yakni pada Selasa (14/2/2023) besok.
Hari Valentine adalah hari di mana seseorang memberikan hadiah berupa cokelat, surat, ataupun bunga kepada pasangannya sebagai bentuk kasih sayang.
Namun, ternyata ada hari di mana sang penerima hadiah saat Hari Valentine harus membalasnya.
Hari tersebut disebut dengan White Day atau Hari Putih.
Lantas, apa itu Hari Putih?
White Day atau Hari Putih adalah hari ketika seorang pria yang menerima cokelat pada Hari Valentine, memberikan kembali hadiah permen kepada orang yang memberikannya kepadanya.
Baca juga: Mengapa 14 Februari Dirayakan Sebagai Hari Valentine? Sempat Dilarang di Abad ke-5
Dikutip dari Matcha, pada Hari Valentine di Jepang, wanita biasanya memberikan hadiah cokelat kepada pria yang mereka cintai atau hargai.
Pada saat itu, tidak ada momen pertukaran hadiah.
Namun, bulan berikutnya, atau tepatnya pada 14 Maret, pria membalas budi dengan memberi kembali.
Pada tahun 1960-an, ketika Hari Valentine pertama kali datang ke Jepang, pria yang menerima cokelat sama sekali tidak membalas budi, tetapi kemudian gagasan untuk memberikan hadiah yang berbeda sebagai balasan mulai menyebar.
Namun, nama "White Day" tidak digunakan sampai lama kemudian.
Baca juga: 35 Twibbon Hari Valentine 14 Februari Beserta Cara Buat dan Unggah di Media Sosial
Penggunaan istilah ini tercatat pertama kali pada tahun 1980.
Sebuah toko kembang gula bernama Ishimura Mansei-do dan Asosiasi Industri Penganan Nasional mulai menyebut tanggal 14 Maret sebagai Hari Putih, dan dari sana acara tersebut menyebar ke seluruh negeri.
Hari itu juga dirayakan di luar Jepang, terutama di Korea Selatan dan Taiwan, dan beberapa bagian China.