Wanita Turki Ini Tertimbun Berhari-hari akibat Gempa Bersama Putranya yang Baru Lahir
Seorang wanita bernama Necla Camuz di Hatay, Turki tertimbun bangunan berhari-hari akibat gempa bersama putranya yang baru lahir.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
Necla akhirnya menamai putranya itu dengan nama Yagiz, yang artinya adalah "pemberani".
AS Desak Semua Pihak di Suriah untuk Izinkan Akses Bantuan
Amerika Serikat telah mendesak semua pihak yang ada di Suriah, untuk segera memberikan akses kemanusiaan di wilayah yang terdampak gempa.
"Semua bantuan kemanusiaan harus diizinkan untuk bergerak melalui semua penyeberangan perbatasan, dan distribusi bantuan harus diizinkan ke semua daerah yang terkena dampak tanpa penundaan," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: PBB Akui Telantarkan Korban Gempa di Suriah, Pengiriman Bantuan Dinilai Lamban
AS pun juga telah meminta Presiden Suriah, Bashar al-Assad untuk memberikan akses langsung ke bantuan kemanusiaan kepada yang membutuhkan.
Washington juga mendesak untuk menindaklanjuti otorisasi menyeluruh untuk pengiriman bantuan kemanusiaan.
Seorang juru bicara PBB mengatakan sebelumnya bahwa bantuan gempabumi dari bagian Suriah yang dikuasai pemerintah ke wilayah yang dikuasai oposisi, telah tertahan oleh "masalah persetujuan" dengan satu kelompok bersenjata.
Sebelumnya, AS juga telah meminta Dewan Keamanan PBB untuk "segera memberikan suara" mengesahkan pengiriman bantuan PBB ke Suriah barat laut.
Wilayah tersebut merupakan wilayah yang dikuasai pemberontak melalui lebih banyak penyeberangan perbatasan dari Turki.
Baca juga: Turki Keluarkan Surat Penahanan Terhadap Kontraktor Bangunan Pascagempa Turki-Suriah
Sejak 2014, PBB telah mampu memberikan bantuan kepada jutaan orang yang membutuhkan di bagian barat laut Suriah yang dilanda perang melalui Turki di bawah mandat Dewan Keamanan.
Tapi saat ini dibatasi hanya menggunakan satu penyeberangan perbatasan.
"Saat ini, setiap jam penting," kata Linda Thomas-Greenfield, duta besar AS untuk PBB, dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita Reuters.
"Orang-orang di daerah yang terkena dampak mengandalkan kami."
"Kita tidak bisa mengecewakan mereka – kita harus segera memberikan suara pada resolusi untuk mengindahkan seruan PBB untuk otorisasi penyeberangan perbatasan tambahan untuk pengiriman bantuan kemanusiaan," katanya.
"Saatnya untuk bergerak dengan urgensi dan tujuan," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Whiesa)