Selandia Baru Umumkan Keadaan Darurat Nasional di Tengah Terjangan Badai Gabrielle
Metservice juga mengimbau penduduk yang tinggal di pesisir pantai untuk selalu waspada terhadap gelombang tinggi
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WELLINGTON – Selandia Baru mengumumkan keadaan darurat secara nasional ketika badai Gabrielle menyebabkan banjir, tanah longsor, dan gelombang pasang yang menerjang kota Auckland di Pulau Utara negara itu.
Dikutip dari Reuters, pengumuman itu disampaikan secara langsung oleh Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins pada Selasa (14/2/2023).
"Tingkat keparahan dan luasnya kerusakan yang kita lihat belum pernah dialami dalam satu generasi," kata Hipkins.
Baca juga: Badai Hantam California Utara, Amerika Serikat, Sebabkan Banjir di Sejumlah Daerah
“Australia dan Inggris telah menjanjikan dukungan,” tambahnya.
Sementara itu, Badan Meterologi Selandia Baru (Metservice) mengatakan badai Gabrielle telah bergerak ke tenggara Auckland, dekat pantai timur Pulau Utara negara itu, dan diperkirakan akan terus bergerak ke tenggara, kira-kira sejajar dengan pantai.
Metservice juga mengimbau penduduk yang tinggal di pesisir pantai untuk selalu waspada terhadap gelombang tinggi yang diperkirakan akan terjadi hingga beberapa hari ke depan.
Sekitar 225.000 orang dibiarkan hidup tanpa aliran listrik, sementara puluhan supermarket tutup, dengan Hipkins mendesak warga Selandia Baru untuk tidak panik dalam membeli makanan ataupun kebutuhan pokok lainnya.
Pembatalan Penerbangan
Kuatnya terjangan badai Gabrielle juga membuat sejumlah maskapai penerbangan termasuk Air New Zealand (ANZ) memutuskan untuk menangguhkan penerbangan domestik mulai Minggu (12/2/2023) pagi.
“Sesuai arahan dari otoritas penerbangan terkait adanya potensi badai Gabrielle, beberapa penerbangan domestik telah kami batalkan. Kami meminta maaf kepada penumpang yang terdampak pembatalan ini,” kata juru bicara maskapai ANZ.
ANZ juga berencana menambah 11 penerbangan domestik ekstra untuk membantu upaya pemulihan apabila nantinya layanan telah kembali normal.