Rusia Terus Gempur Bakhmut, NATO Pertimbangkan Pasok Lebih Banyak Senjata ke Ukraina
Sebagian besar tembakan artileri Rusia difokuskan ke Bakhmut, kota yang dibom di Provinsi Donetsk.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
"Apa yang kita lihat adalah kebalikannya, dia bersiap untuk lebih banyak perang, untuk ofensif baru dan serangan baru," katanya kepada wartawan.
Baca juga: Militer Ukraina Makin Sempoyongan, Pasukan Rusia Berhasil Kuasai Kota Bakhmut
Kremlin, yang menyebut invasi itu sebagai "operasi militer khusus" untuk menghilangkan ancaman keamanan, mengatakan NATO menunjukkan permusuhannya terhadap Rusia setiap hari dan semakin terlibat dalam konflik tersebut.
Kyiv dan sekutunya menyebut tindakan Rusia sebagai perampasan tanah yang tidak beralasan.
Militer Ukraina mengatakan pasukannya telah menangkis serangan di lima permukiman di Luhansk dan enam di Donetsk, termasuk di sekitar Bakhmut, selama 24 jam terakhir pada Selasa. Mereka juga memukul balik serangan di sebuah kota di wilayah Kharkiv, yang berbatasan dengan Rusia di timur laut Ukraina, katanya.
Baca juga: Pasukan Rusia Hancurkan Howitzer M777 Buatan AS yang Digunakan Militer Ukraina di Donetsk
Inggris mengatakan pada Selasa, tentara bayaran dari kelompok Wagner, yang telah mempelopori serangan Rusia di Bakhmut, memperoleh sedikit keuntungan di pinggiran utara dalam tiga hari terakhir.
Sebagai pusat transportasi jalan, kereta api dan logistik, Bakhmut telah menghadapi serangan selama berbulan-bulan dan banyak distrik hancur. Hanya sekitar 5.000 warga sipil yang tersisa di sana dari sekitar 70.000 populasi sebelum perang, kata Gubernur Kyrylenko.
Penjabat kepala administrasi yang ditugaskan Rusia di Donetsk, Denis Pushilin, mengatakan pasukan Ukraina mengerahkan upaya di Bakhmut tetapi pasukan Rusia membuat kemajuan.
Kepala Wagner Yevgeniy Prigozhin mengatakan pasukan Rusia tidak akan bisa merebut kota itu dalam waktu dekat. Dalam sebuah postingan di saluran Telegram, Prigozhin mengatakan Ukraina memperkuat hingga 500 prajurit baru setiap hari.
" Pertempuran terberat terjadi di utara (Bakhmut). Tidak ada alasan untuk mengepung musuh di wilayah utara," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.