Muncul Tuntutan Penyelidikan Atas Perlakuan Diskriminatif Ukraina terhadap Minoritas Hungaria
Dewan Eropa akan merilis laporan dugaan diskriminasi yang dilakukan Ukraina terhadap etnis Hongaria dan Rumania yang tinggal di wilayahnya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BUDAPEST - Dewan Eropa akan merilis laporan musim panas ini tentang dugaan diskriminasi yang dilakukan Ukraina terhadap etnis Hungaria dan Rumania yang tinggal di wilayahnya.
Pernyataan ini disampaikan Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto pada Rabu kemarin.
Dikutip dari Russia Today, Kamis (15/2/2023), penduduk Hungaria di wilayah Transkarpatia telah kehilangan hak atas pendidikan bahasa mereka dan dipaksa untuk masuk militer Ukraina.
Dalam sebuah postingan di laman Facebook, Szijjarto mengatakan bahwa Dewan Komisi Venesia Dewan Eropa yang meneliti hukum konstitusional dan reformasi demokrasi akan memberikan pendapatnya tentang masalah tersebut pada Juli mendatang.
"Ketika perang pecah di negara tetangga, kami memutuskan untuk tidak menyebutkan kasus pelanggaran hak terhadap komunitas nasional. Sayangnya, di Ukraina, Undang-undang (UU) baru tersebut baru-baru ini diadopsi, ini semakin membatasi hak-hak minoritas," kata Szijjarto.
Pernyataan Szijjarto ini mengacu pada UU yang disahkan pada Desember 2022 yang mengamanatkan bahwa bahasa Ukraina digunakan di sebagian besar aspek kehidupan sehari-hari dan publik, termasuk di sekolah.
UU bahasa sebelumnya yang disahkan oleh Ukraina dikritik oleh Komisi Venesia karena gagal melindungi hak linguistik minoritas, dan UU terbaru telah dikutuk oleh organisasi Hak Asasi Manusia (HAM).
Sekitar 156.000 etnis Hongaria tinggal di Ukraina, sebagian besar berada di wilayah Transkarpatia.
Baca juga: Kebutuhan Ukraina Tinggi, AS akan Kirim Senjata dari Iran ke Kyiv
Pernah menjadi bagian dari Kekaisaran Austro-Hongaria, wilayah ini jatuh di bawah kendali Soviet setelah Perang Dunia II dan tetap berada di tangan Ukraina ketika SSR Ukraina menjadi Ukraina modern setelah jatuhnya Uni Soviet.
Ukraina juga merupakan rumah bagi sekitar 150.000 etnis Rumania dan lebih dari 250.000 orang Moldova, dan Rumania telah bergabung dengan Hongaria dalam upaya menuntut agar UU bahasa direvisi.
Baca juga: Rusia Terus Gempur Bakhmut, NATO Pertimbangkan Pasok Lebih Banyak Senjata ke Ukraina
Sementara itu, pengerahan paksa Hungaria Transkarpatia oleh pemerintah Ukraina ke dalam dinas militer semakin mengobarkan ketegangan antara Hongaria dan Ukraina.
Saat video muncul pada bulan lalu yang menunjukkan pasukan Ukraina mendesak rekrutan untuk bergabung, Szijjarto pun mengutuk sifat 'brutal' dari draf tersebut.
"Jika Dewan Eropa gagal menyelesaikan keluhan Hongaria, maka Hongaria akan membawa kasus ini ke Pengadilan HAM Eropa yang merupakan badan dewan, sebagai 'upaya terakhir'," tegas Szijjarto.