Hari ke-360 Konflik Rusia-Ukraina: Putin dan Zelensky Sepakat Lakukan Pertukaran 202 Tahanan Perang
pimpinan Rusia Vladimir Putin dan presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sepakat menggelar pertukaran tawanan perang.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Menjelang peringatan satu tahun invasi yang jatuh pada 22 Februari mendatang, pimpinan Rusia Vladimir Putin dan presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sepakat menggelar pertukaran tawanan perang.
Dalam pertukaran tersebut, ada 202 orang yang akan dipulangkan ke rumah masing-masing pada akhir pekan ini.
Kementerian pertahanan Rusia menyebut 101 tentara Rusia yang ditangkap pemerintah Kiev pada pertempuran di bulan lalu rencananya akan dijemput untuk diantarkan ke balai perawatan dan rehabilitasi di institusi medis Kementerian Pertahanan Rusia.
Baca juga: Zelensky Desak Sekutu Barat segera Kirim Senjata ke Ukraina demi Gagalkan Ambisi Rusia
Sementara Andriy Yermak, Kepala Staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melaporkan 100 tentara dan satu warga sipil asal kota Mariupol telah berhasil ditarik kembali ke Kiev setelah melewati negosiasi alot dengan pemerintah Rusia pada Jumat (17/2/2023) kemarin.
“Hampir semua tawanan adalah personil yang mempertahankan kota Mariupol dari pasukan Rusia. Namun kami telah membawa kembali seratus prajurit dan satu warga sipil kembali ke rumah. Usai pemerintah membebaskan enam puluh tiga tahanan Rusia.” ujar Yermak.
Meski langkah seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan Rusia dan Ukraina, namun Zelenskiy mengklaim dengan adanya kesepakatan pertukaran tawanan, kini jumlah warga negaranya yang berhasil dibebaskan bertambah jadi 1.762 orang, seperti yang dikutip dari The New York Times.
“Saya Bahagia, kini lebih dari ribuan keluarga, putra, saudara laki-laki, dan suaminya yang berasal dari Ukraina berhasil pulang dengan selamat," kata Presiden Volodymyr Zelensky dari Ukraina.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina: Pemimpin Dunia Bertemu di Jerman, Negosiasi Biji-bijian Dimulai Minggu Depan
Serangan Rusia Memanas
Kendati kesepakatan pertukaran tawanan telah dilakukan, namun hal tersebut tak lantas membuat Rusia menghentikan invasi. Justru selama sepekan terakhir militer Moskow makin gencar menembakan rudal ke sejumlah kota - kota di Ukraina.
Seperti baru – baru ini tentara Rusia dilaporkan telah menghancurkan sebuah pabrik dan tujuh tempat tinggal di Pavlograd Ukraina hingga membuat satu orang meninggal dunia sementara dua warga lainnya terluka dalam serangan itu.
Tak hanya kota Pavlograd, suara ledakan akibat rudal – rudal Rusia juga terdengar di berbagai wilayah, termasuk Kyiv, Lviv, Dnipropetrovsk, dan Oblast Poltava, dikutip dari Kyiv Independent.
Menurut laporan pejabat Kiev, serangan intensif yang dilakukan Rusia selama sepekan terakhir ini merupakan bentuk kekecewaan Moskow atas tindakan Barat yang secara aktif memasok kendaraan tempur dan sejumlah arteri perang untuk kelancaran perang Ukraina.