Kanal di Venesia Mengering, Kurangnya Salju di Pegunungan Alpen jadi Kekhawatiran
Kanal-kanal di Venesia, Italia mengering akibat sistem cuaca yang berkepanjangan. Selain itu, kurangnya salju di Gunung Alpen juga jadi kekhawatiran.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
Juli lalu, Italia mengalami kekeringan terparah dalam 70 tahun dan mengumumkan keadaan darurat untuk daerah di sekitar Po.
Selama lebih dari dua minggu, sistem cuaca anti-siklon di seluruh Eropa barat telah membawa suhu sejuk yang lebih khas pada akhir musim semi daripada pertengahan Februari.
Baca juga: Tolak Kenakan Masker, Turis di Venesia Tidak Diperbolehkan Naik Kapal
Venesia terkenal dengan banjir rutinnya, yang disebut "aqua alta", atau air tinggi, yang dibawa oleh pasang surut air pasang.
Banjir ekstrem dapat sepenuhnya menenggelamkan bisnis, rumah, dan jalur di lantai dasar, sehingga tidak mungkin untuk berjalan menyusuri gang-gang kota.
Banjir bahkan dapat membuat permukaan air terlalu tinggi untuk dilewati kapal di bawah jembatan.
Tapi, perubahan pasang surut yang sama juga bisa menghasilkan "acqua bassa", atau air rendah, seperti yang terjadi sekarang.
Ilmuwan lingkungan memperingatkan, perubahan iklim telah memperburuk kejadian air tinggi dan rendah.
Baca juga: Apa Arti Ditto? Judul Lagu NewJeans yang Baru Rilis, Kata yang Dipopulerkan oleh Pedagang Venesia
Air yang sangat rendah juga dapat menyebabkan kerusakan parah.
Kota ini ditopang oleh jutaan tiang kayu dan batu bata, yang selama tetap tertutup air, terlindung dari daya korosif oksigen.
Peristiwa air rendah yang ekstrem menghilangkan perlindungan itu dan dapat menyebabkan kerusakan struktural yang serius.
Curah hujan yang sangat dibutuhkan diperkirakan selama minggu depan di Venesia dan daerah sekitarnya.
(Tribunnews.com/Whiesa)