Upaya Penangkapan Eks PM Pakistan Gagal, Imran Khan Dituduh Terlibat Kasus Korupsi hingga Terorisme
Aparat kepolisian mengepung kediaman eks Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Khan di Lahore pada Minggu (5/3/2023), tapi upaya penangkapan Khan gagal
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Aparat kepolisian mengepung kediaman mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Khan di Lahore pada Minggu (5/3/2023).
Dikutip Al Jazeera, Khan dituduh terlibat dalam kasus yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan hadiah.
Itu merupakan serangkaian masalah hukum terbaru yang melibatkan pemimpin Pakistan berusia 70 tahun itu.
Berdasaran penuturan polisi, Khan menghindari penangkapan di rumahnya di Lahore.
"Seorang inspektur polisi memasuki rumah tetapi Khan tidak ada di sana,"
Sejak dicopot dari kekuasaannya pada April 2023, partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) menuturkan Khan didakwa dalam 70 kasus.
Baca juga: Rana Sanaullah Peringatkan Imran Khan agar Tunda Pertemuan Partai di Rawalpindi Pakistan
Di antaranya termasuk penghasutan, korupsi, dan terorisme.
Namun Khan membantah semua tuduhan yang diajukan terhadapnya.
Apa tuduhan terhadap Imran Khan?
1. Korupsi
Salah satu kasus utama terhadap Khan diajukan pada bulan Agustus oleh anggota Liga Muslim Pakistan Nawaz (PML-N) yang berkuasa.
Ia berpendapat bahwa mantan perdana menteri telah membeli hadiah yang diberikan oleh pejabat asing dari penyimpanan hadiah negara, juga disebut Toshakhana.
Baca juga: Hakim Pakistan Beberkan Laporan Intelijen yang Sebut Nyawa Eks PM Imran Khan dalam Bahaya
Tetapi ia gagal mengungkapkan aset dalam deklarasi yang diserahkan ke Komisi Pemilihan Pakistan.
Khan membantah tuduhan tersebut.