Korea Utara Peringatkan Amerika Serikat: Jangan Coba Gagalkan Uji Coba Penembakan Rudal
Pyongyang juga memprotes rencana latihan militer gabungan yang akan dilakukan oleh AS dan Korea Selatan pada pekan depan.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Korea Utara mengatakan pihaknya akan selalu memperingatkan Amerika Serikat (AS) agar tidak mengganggu uji coba rudalnya.
“Setiap tindakan AS yang ingin mencoba menggagalkan uji coba rudal kami, kami akan menganggap hal itu sebagai deklarasi perang,” kata Kim Yo Jong, adik perempuan dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Selain itu, Kim juga mengindikasikan Pyongyang akan menembakkan lebih banyak rudal ke Samudra Pasifik.
Baca juga: Klaim Diprovokasi, Korea Utara Desak PBB Kendalikan AS
"Lautan Pasifik bukan milik dominium AS atau Jepang," kata Kim.
Seperti diketahui, AS dan sekutunya tidak pernah menembak jatuh rudal balistik Korea Utara, yang dilarang oleh Dewan Keamanan PBB, tetapi pertanyaan tersebut menarik perhatian baru karena Korea Utara menyatakan akan menembakkan lebih banyak rudal ke Jepang.
Korea Utara Kecam Latihan Militer Bersama antara AS-Korea Selatan
Belum lama ini, Pyongyang juga memprotes rencana latihan militer gabungan yang akan dilakukan oleh AS dan Korea Selatan pada pekan depan.
Kementerian luar negeri Korea Utara telah meminta PBB untuk menghentikan latihan militer gabungan tersebut.
"PBB dan komunitas internasional harus mendesak AS dan Korea Selatan untuk segera menghentikan pernyataan provokatif dan latihan militer bersama mereka," kata Kim Son Gyong, wakil menteri luar negeri Korea Utara untuk organisasi internasional.
“Latihan militer gabungan dan retorika dari AS dan Korea Selatan secara tidak bertanggung jawab telah meningkatkan konfrontasi,” sambungnya.
Di sisi lain, AS dan Korea Selatan menyebut latihan militer gabungan itu sebagai bagian dari upaya untuk melawan ancaman yang meningkat dari program rudal balistik dan senjata nuklir Korea Utara.