Rayakan Festival Holi di Universitas Karachi, 15 Mahasiswa Hindu Diserang Organisasi Kampus
15 mahasiswa Hindu yang rayakan Festival Holi di Universitas Karachi menjadi korban penyerangan oleh organisasi kampus. Pihak kampus beri tanggapan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah 15 mahasiswa Hindu yang merayakan festival Holi di Universitas Karachi, Pakistan, menjadi korban pemukulan, pada Selasa (7/3/2023).
Mahasiswa Hindu yang merayakan festival Holi di aula kampus itu mengaku didatangi oleh anggota Islami Jamiat-e-Talaba (IJT), sebuah organisasi mahasiswa.
Mereka yang merayakan festival Holi merupakan mahasiswa jurusan Sindhi.
"Mereka memukuli kami dan siswa lainnya," kata mahasiswa jurusan Sindhi itu dalam festival Holi itu, dikutip dari The News.
Seorang mahasiswi yang merekam kejadian itu lalu mengunggahnya di media sosial sebagai bukti.
"Para aktivis Islam Jamiat Tulba (IJT) datang dan menyerang siswa yang merayakan Holi. Mereka memukuli beberapa dari kami," kata mahasiswi itu.
Baca juga: Klarifikasi Haerunnisa usai Tolak Pria India, Intens Komunikasi Lebih dari Satu Tahun karena Kasihan
"Mereka juga melecehkan siswa perempuan dan kami harus meninggalkan tempat itu. Kami telah berkumpul untuk merayakan Holi festival. Saya ingin pemerintah dan universitas mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab," lanjutnya.
IJT membantah tuduhan dengan mengatakan video itu tidak ada hubungannya dengan insiden tersebut.
“Kami menghormati semua agama,” kata seorang juru bicara IJT.
Sementara itu, seorang pejabat Universitas Karachi mengkonfirmasi telah terjadi insiden di jurusan Sindhi.
Pejabat itu mengatakan umat Hindu dan mahasiswa lainnya sedang merayakan Holi dan saling melempar warna ketika beberapa mahasiswa menyerang dan melukai mereka.
"Kami sedang menyelidiki insiden yang benar-benar bertentangan dengan kebijakan kami," katanya, dikutip dari Outlook India.
Baca juga: 9 Polisi Pakistan Tewas akibat Ledakan Bom Bunuh Diri di Balochistan, 13 Lainnya Terluka
Tanggapan Universitas Karachi
Pihak Universitas Karachi memberikan tanggapan yang disampaikan oleh juru bicaranya.
Ia mengomentari video seorang mahasiswi yang mengatakan beberapa dari mahasiswa jurusan Sindhi tidak diizinkan merayakan festival Holi di Universitas Karachi.
Mahasiswi itu menuduh IJT mencegah mereka mengadakan acara itu dengan cara menyerangnya.
Menurut penuturannya dalam video, mahasiswi itu mengklaim IJT menyerang mereka, padahal mereka mendapat izin dari administrasi kampus untuk merayakan festival Holi.
"Tidak ada izin yang diminta dari administrasi Universitas Karachi untuk merayakan Holi di dalam gedungnya," kata juru bicara Universitas Karachi, dikutip dari Dawn.
Selain itu, pihak Universitas Karachi mengatakan tidak ada insiden kekerasan yang terjadi terhadap mahasiswa yang merayakan festival Holi.
"Tidak ada insiden kekerasan terhadap mahasiswa yang merayakan Holi yang dilaporkan ke kantor keamanan atau ke rumah sakit," lanjutnya.
Menurut pihak Universitas Karachi, tidak ada laporan tentang kejadian seperti itu dari lembaga penegak hukum.
Baca juga: Tanggapan Eks PM Pakistan Imran Khan soal Upaya Penangkapannya di Lahore
Saat ini, Konferensi Youm-i-Mustafa sedang berlangsung di Universitas Karachi dengan izin pemerintah.
Mereka membahas bagaimana festival Holi dapat dirayakan tanpa persetujuan serupa oleh pihak Universitas Karachi.
Sementara itu, Inspektur Polisi Senior (SSP) Timur, Zubair Nazeer Shaikh mengatakan, administrasi Universitas Karachi tidak melaporkan kejadian seperti itu ke polisi.
“Namun, saya telah memindahkan komando bawah saya ke lokasi kejadian,” tambahnya.
“Perilaku seperti ini tidak akan ditoleransi,” kata perwira senior itu.
Kemudian pada hari itu, SSP Shaikh mengatakan, polisi mengunjungi administrasi KU dan diberi tahu oleh pejabat, ada dua peristiwa terjadi secara bersamaan.
Satu berkaitan dengan kehidupan Nabi Suci (SAW) sementara beberapa mahasiswa lainnya telah mengatur pertemuan program untuk merayakan Holi.
SSP mengatakan, sesuai administrasi Universitas Karachi, telah terjadi adu mulut namun tidak ada kekerasan yang terjadi.
Pemerintah turun tangan dan menyelesaikan masalah tersebut.
Beberapa polisi tinggal di sana untuk sementara waktu untuk menghadapi segala kemungkinan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Festival Holi