Rusia Gunakan Rudal Hipersonik dalam Rentetan Serangan Baru di Ukraina
Rusia meluncurkan rudal hipersonik ke Ukraina, menjadi serangan terparah dalam beberapa minggu terakhir.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
![Rusia Gunakan Rudal Hipersonik dalam Rentetan Serangan Baru di Ukraina](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rudal-jelajah-hipersonik-kinzhal.jpg)
Untuk keenam kalinya sejak diambil alih oleh Rusia setahun yang lalu, fasilitas tersebut harus dioperasikan dengan generator diesel sampai sambungan listrik dipulihkan.
Listrik dibutuhkan untuk mendinginkan bahan radioaktif yang ada di PLTN.
![Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia di Ukraina](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pembangkit-listrik-tenaga-nuklir-zaporizhzhia-di-ukraina.jpg)
Baca juga: IMF Prediksi Ekonomi Rusia akan Menyusut 7 Persen Akibat Perang di Ukraina
"Hilangnya semua daya eksternal hari ini sekali lagi menunjukkan betapa rapuh dan berbahayanya situasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhya," kata Rafael Grossi, kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Sebelumnya pada hari Kamis Grossi menyerukan komitmen internasional untuk melindungi PLTN tersebut.
"Setiap kali kita melempar dadu. Dan jika kita membiarkan ini terus berlanjut dari waktu ke waktu maka suatu hari keberuntungan kita akan habis," kata Grossi.
Di ibu kota Kyiv, layanan darurat mendatangi lokasi ledakan di distrik barat dan selatan.
Sebuah rudal juga menghantam fasilitas energi di kota pelabuhan Odesa, yang memicu pemadaman listrik, kata gubernurnya Maksym Marchenko.
Daerah pemukiman juga terkena tapi tidak ada korban yang dilaporkan.
Di tempat lain, militer Ukraina mengatakan telah memukul mundur serangan intens Rusia di kota timur Bakhmut.
Di sisi lain, pasukan Rusia justru mengklaim telah menguasai bagian timurnya.
![Artileri Ukraina dari Brigade Mekanik Terpisah ke-14 yang dinamai Pangeran Roman Agung, menembak dari posisi mereka di sepanjang garis depan di wilayah Kharkiv pada 9 Maret 2023. Serangan Rusia terbesar di Ukraina dalam beberapa minggu menewaskan sedikitnya enam orang dan menyebabkan pemadaman listrik di seluruh negara yang dilanda perang pada 9 Maret 2023. Militer Kyiv menjatuhkan hampir setengah dari rudal yang diluncurkan oleh Rusia di setidaknya 10 wilayah, saat pertempuran berkecamuk untuk menguasai hadiah simbolis Bakhmut di timur Ukraina.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bakhmut-di-timur-ukraina.jpg)
Baca juga: Medan Perang di Bakhmut Makin Brutal, Meski Telah Dikepung, Pasukan Zelensky Tetap Dipertahankan
Moskow telah mencoba merebut Bakhmut selama berbulan-bulan, karena kedua belah pihak menderita kerugian besar dalam perang ini.
"Musuh melanjutkan serangannya dan tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti menyerbu kota Bakhmut," kata staf umum angkatan bersenjata Ukraina.
"Pejuang kami menangkis serangan terhadap Bakhmut dan masyarakat sekitar."
Sekitar 20.000 dan 30.000 tentara Rusia telah tewas atau terluka dalam pertempuran di kota Bakhmut, Ukraina, sejak dimulai musim panas lalu, kata para pejabat Barat.
Namun angka-angka tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.