Filipina-AS Gelar Latihan Militer Terbesar Bulan Depan, Libatkan 17.600 Pasukan
Latihan militer Balikatan AS dan Filipina tahun ini juga dilatarbelakangi oleh tindakan China yang semakin "agresif" di Laut China Selatan.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Filipina dan Amerika Serikat akan menggelar latihan militer gabungan terbesar mereka pada bulan depan, yang menyoroti peningkatan hubungan Washington dengan Manila.
Dikutip dari Reuters, latihan militer Balikatan atau Bahu-membahu tahun ini juga dilatarbelakangi oleh tindakan China yang semakin "agresif" di Laut China Selatan.
Latihan militer tersebut diadakan dari tanggal 11 hingga 28 April 2023, dengan melibatkan 17.600 tentara. Tercatat sekitar 12.000 tentara Amerika Serikat akan tergabung dalam latihan tersebut.
“Ini secara resmi merupakan latihan Balikatan terbesar,” kata Direktur dari Pusat pelatihan militer Filipina sekaligus juru bicara latihan militer tersebut, Kolonel Michael Logico, dalam sebuah pernyataan pada Selasa (14/3/2023).
Sebelumnya, latihan gabungan terbesar dilakukan pada 2015, dengan lebih dari 11.000 tentara berpartisipasi.
Latihan militer dalam skala besar itu mengikuti keputusan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr pada bulan lalu untuk memperluas akses Amerika Serikat ke pangkalan militer negaranya, yang menurut China merusak stabilitas regional.
Mengenai kemungkinan latihan bersama yang semakin membuat marah China, Logico berkata, "Kami memiliki hak mutlak yang tidak dapat dicabut untuk mempertahankan wilayah kami. Kami di sini untuk menunjukkan bahwa kami siap tempur."
Baca juga: Menlu China: Menekan Negara Kami Tidak akan Membuat Amerika Hebat
Latihan Balikatan akan dilakukan di beberapa provinsi, termasuk Palawan, yang dekat dengan Laut China Selatan. Latihan itu juga akan melibatkan sekitar 111 peserta dari angkatan pertahanan Australia, meskipun partisipasi mereka akan terbatas pada "latihan berbasis darat yang lebih kecil", kata Logico.
Skenario Latihan Gabungan Filipina-AS
Latihan militer tersebut melibatkan beberapa latihan senjata kecil, tembakan langsung artileri dan mortir, dan proyek konstruksi.
“Skenarionya akan melibatkan pertahanan kepulauan Filipina dari potensi agresor asing,” ujar Panglima Angkatan Darat Filipina Letnan Jenderal Romeo Brawner.
Baca juga: China-Filipina Memanas, Presiden Marcos Jr Desak Militer Fokus di Laut China Selatan
"Karena ini adalah latihan angkatan darat, kami akan fokus pada operasi pertahanan seperti pertahanan udara dan juga pertahanan kami dari garis pantai,” imbuhnya.
Sebagian besar latihan akan berlangsung di Fort Magsaysay, kamp militer terbesar Filipina, dan salah satu dari lima lokasi yang dapat diakses AS di bawah Enhanced Defense Cooperation Agreement (EDCA) dengan Manila.
Baca juga: Australia-Filipina Gelar Patroli Militer Bersama di Laut China Selatan
Berdasarkan perjanjian tersebut, AS dapat menggunakan pangkalan untuk pelatihan bersama, pra-penempatan peralatan dan pembangunan fasilitas seperti landasan pacu, penyimpanan bahan bakar, dan perumahan militer, tetapi tidak untuk mempertahankan kehadiran permanen.
China telah mengecam perjanjian tersebut, dengan menyebutnya sebagai bagian dari upaya AS untuk mengepung dan menahan China melalui aliansi militernya dengan Filipina.