Mantan Ahli Bedah Militer China, Jiang Yanyong yang Ungkap Awal Krisis Sars Meninggal Usia 91 Tahun
Seorang mantan ahli bedah militer China, Jiang Yanyong yang membongkar rahasia otoritas China meninggal dunia di usia 91 tahun, Sabtu (11/3/2023).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS

Langkah-langkah penahanan ketat diberlakukan dalam semalam, yang membantu memperlambat penyebaran virus.
Tindakannya juga berujung pada pemecatan menteri kesehatan China dan walikota Beijing saat itu.
"Saya merasa harus mengungkapkan apa yang terjadi, bukan hanya untuk menyelamatkan China, tapi untuk menyelamatkan dunia," katanya tentang tindakannya.
Baca juga: Varian AY.4.2 Mutasi Alamiah SARS-CoV2, Apakah Berbahaya? Ini Penjelasan Pakar dari UGM
Profil singkat Dr Jiang
Dr Jiang lahir pada 1931 di timur kota Hangzhou dari keluarga perbankan yang kaya dan pergi ke kedokteran setelah melihat bibinya meninggal karena TBC.
Ia meninggalkan seorang istri, seorang putra dan seorang putri, menurut South China Morning Post.
Selama hidupnya ia menerima beberapa penghargaan sipil yang mengakui kedudukan publiknya, termasuk Penghargaan Ramon Magsaysay untuk Pelayanan Publik pada tahun 2004.
"Ia mematahkan kebiasaan diam China dan memaksa kebenaran Sars terbuka," kutipan penghargaan itu.
Dikutip dari Guardian, Jiang mulai bekerja untuk rumah sakit umum Tentara Pembebasan Rakyat setelah lulus pada tahun 1957.
Baca juga: Hasil Studi Ungkap Hewan Pengerat Dapat Membawa Virus Tanpa Gejala Mirip SARS

Selama Revolusi Kebudayaan, Jiang dikirim ke pedesaan untuk kerja paksa selama beberapa tahun dan kembali ke rumah sakit pada tahun 1972.
"(Jiang) adalah seorang idealis berhati murni dan masih menyimpan harapan untuk Partai Komunis,” kata Zhang Lifan, seorang teman Jiang dan seorang sarjana independen.
Kisah serupa ketika Covid-19 mulai merebak
Pengalaman Dr Jiang telah menarik perbandingan dengan pendekatan awal China terhadap wabah Covid-19.
Li Wenliang, seorang dokter mata di Wuhan, diselidiki oleh polisi karena "menyebarkan desas-desus" setelah mencoba memperingatkan orang tentang "virus mirip Sars" pada Desember 2019.
Setelah jatuh sakit karena Covid sendiri, Dr Li mengatakan di media sosial China bahwa dia bertanya-tanya mengapa pihak berwenang mengatakan tidak ada staf medis yang terinfeksi.
Dokter Li meninggal karena virus Corona pada Februari 2020.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.