Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gempa Suriah, Rusia Kirim 37 Ton Bantuan Kemanusiaan, Pesawat Mendarat di Pangkalan Udara Hmeymim

Satu pesawat yang membawa bantuan kemanusiaan untuk bantuan pascagempa di Suriah mendarat di pangkalan udara Hmeymim Suriah.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Gempa Suriah, Rusia Kirim 37 Ton Bantuan Kemanusiaan, Pesawat Mendarat di Pangkalan Udara Hmeymim
AFP/SAMEER AL-DOUMY
Anak-anak berjalan melewati tenda di kamp darurat di Antakya, Turki selatan, pada 22 Februari 2023. - Wakil Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Pihak-pihak yang Berlawanan di Suriah, Oleg Gurinov menuturkan satu pesawat yang membawa bantuan kemanusiaan untuk bantuan pascagempa di Suriah mendarat di pangkalan udara Hmeymim Suriah, Minggu (19/3/2023). (Photo by Sameer Al-DOUMY / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Pihak-pihak yang Berlawanan di Suriah, Oleg Gurinov menuturkan satu pesawat yang membawa bantuan kemanusiaan untuk bantuan pascagempa di Suriah mendarat di pangkalan udara Hmeymim Suriah, Minggu (19/3/2023).

"Bantuan kemanusiaan sedang dikirim ke daerah yang dilanda gempa di Republik Arab Suriah berdasarkan perjanjian bilateral," katanya, dikutip TASS.

"Dalam 24 jam terakhir, satu pesawat dengan kargo kemanusiaan mendarat di pangkalan udara Hmeymim," paparnya.

Pesawat tersebut membawa 37 ton kargo kemanusiaan.

Secara keseluruhan, total 1.583 ton bantuan kemanusiaan telah dikirimkan ke negara tersebut.

Menurut Gurinov, dua serangan penembakan terjadi di zona de-eskalasi Idlib.

Baca juga: Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani Kritik Lambatnya Bantuan untuk Korban Gempa Suriah

Seorang anggota pertahanan sipil Suriah, yang dikenal sebagai Helm Putih, membawa seorang anak yang diselamatkan dari puing-puing setelah gempa bumi di kota Zardana di pedesaan provinsi Idlib Suriah barat laut, pada awal 6 Februari 2023. Magnitudo 7,8 gempa bumi melanda Turki dan Suriah pada tanggal 6 Februari, menewaskan ratusan orang saat mereka tidur, meratakan bangunan, dan mengirimkan getaran yang dirasakan hingga pulau Siprus dan Mesir.
Seorang anggota pertahanan sipil Suriah, yang dikenal sebagai Helm Putih, membawa seorang anak yang diselamatkan dari puing-puing setelah gempa bumi di kota Zardana di pedesaan provinsi Idlib Suriah barat laut, pada awal 6 Februari 2023. Magnitudo 7,8 gempa bumi melanda Turki dan Suriah pada tanggal 6 Februari, menewaskan ratusan orang saat mereka tidur, meratakan bangunan, dan mengirimkan getaran yang dirasakan hingga pulau Siprus dan Mesir. (Abdulaziz KETAZ/AFP)

Salah satunya datang dari posisi yang dipegang oleh kelompok teroris Jabhat al-Nusra - sebuah kelompok yang dilarang di Rusia.

Berita Rekomendasi

Serangan lainnya dilakukan oleh kelompok teroris Partai Islam Turkestan - juga dilarang di Rusia - di wilayah Hama.

Bantuan dari Uni Emirat Arab

Gurinov menambahkan sebuah pesawat dari Uni Emirat Arab (UEA), membawa bantuan kemanusiaan untuk bantuan pascagempa di Suriah, mendarat di negara itu pada Rabu (15/3/2023).

"Bantuan kemanusiaan terus berdatangan di negara itu dalam kerangka kerja sama internasional," tutunya.

"Selama beberapa hari terakhir, satu pesawat mendarat di negara itu dengan kargo kemanusiaan dari Uni Emirat Arab," kata Gurinov.

Baca juga: Viral Video Sorak Bahagia Relawan Temukan Bocah Selamat dari Gempa Suriah setelah Tertimbun 40 Jam

Sebanyak 266 orang menerima bantuan medis di rumah sakit keliling serbaguna Kementerian Kesehatan Rusia di Suriah selama 24 jam terakhir.

Secara total, dokter Rusia telah membantu 1.150 warga Suriah sejak rumah sakit mulai beroperasi.

Selain itu, makanan dan barang-barang kebutuhan pokok dibagikan kepada penduduk di kota Aleppo dan di Latakia.

Sebanyak 149 misi kemanusiaan telah dilakukan sejauh ini sejak 7 Februari.

Bantuan kemanusiaan dari Qatar

Sementara itu, Qatar mengirim 400 kabin portabel untuk para pengungsi gempa bumi Turki-Suriah.

Baca juga: Suga BTS Rayakan Ulang Tahun ke-30, Donasikan 100 Juta Won untuk Korban Gempa Turki dan Suriah

Kabin portabel itu sebelumnya digunakan untuk menampung penggemar gelaran Piala Dunia 2022 kemarin.

Dua kapal tiba di kota skenderun dengan 400 rumah portabel.

Duta besar Qatar untuk Turki mengatakan lebih banyak bantuan serupa sedang dalam perjalanan.

“Kami berharap ini cocok untuk korban gempa,” kata Sheikh Mohammad bin Nasser Al Thani kepada wartawan di Iskenderun.

Dikutip Al Jazeera, sedikitnya dua juta orang tinggal di tempat penampungan sementara setelah gempa mengguncang Turki-Suriah pada 6 Februari 2023 kemarin.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lebih dari 1,5 juta orang kehilangan tempat tinggal akibat gempa bumi.

Baca juga: Gempa Turki-Suriah, Qatar Kirim 400 Kabin Portabel Piala Dunia ke Ankara

Seorang wanita berdiri di antara puing-puing bangunan yang runtuh di Hatay pada 6 Maret 2023, satu bulan setelah gempa besar melanda Turki tenggara. - Gempa bumi besar berkekuatan 7,8 mengguncang sebagian besar Turki dan sebagian Suriah pada 6 Februari 2023, menewaskan lebih dari 50.000 orang di kedua negara, dengan sekitar 46.000 di pihak Turki. Satu bulan kemudian, tim pekerja masih bekerja keras untuk membersihkan puing-puing yang sekarang mendominasi kota-kota yang dilanda gempa, karena negara tersebut menghadapi tugas berat untuk membangun kembali kota-kota yang rata dengan tanah, dengan puluhan ribu terkubur dan banyak orang yang selamat hampir tidak dapat bertahan hidup di tenda atau kontainer. Pejabat Turki mengatakan 214.000 bangunan runtuh setelah gempa, banyak di antaranya di Hatay dan Kahramanmaras.
 (Photo by OZAN KOSE / AFP)
Seorang wanita berdiri di antara puing-puing bangunan yang runtuh di Hatay pada 6 Maret 2023, satu bulan setelah gempa besar melanda Turki tenggara. - Gempa bumi besar berkekuatan 7,8 mengguncang sebagian besar Turki dan sebagian Suriah pada 6 Februari 2023, menewaskan lebih dari 50.000 orang di kedua negara, dengan sekitar 46.000 di pihak Turki. Satu bulan kemudian, tim pekerja masih bekerja keras untuk membersihkan puing-puing yang sekarang mendominasi kota-kota yang dilanda gempa, karena negara tersebut menghadapi tugas berat untuk membangun kembali kota-kota yang rata dengan tanah, dengan puluhan ribu terkubur dan banyak orang yang selamat hampir tidak dapat bertahan hidup di tenda atau kontainer. Pejabat Turki mengatakan 214.000 bangunan runtuh setelah gempa, banyak di antaranya di Hatay dan Kahramanmaras. (Photo by OZAN KOSE / AFP) (AFP/OZAN KOSE)

“Mereka tinggal di tenda, kota kontainer, dan bahkan kereta api,” kata Teresa Bo dari Al Jazeera, melaporkan dari Iskenderun.

“Keluarga yang tinggal di kereta mengatakan bahwa mereka tidak punya tempat tujuan… dan itu memberikan perlindungan dan perlindungan dari hawa dingin di malam hari.”

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas