Media Asing Soroti Penolakan Timnas Israel U20 Bertanding di Indonesia, Gubernur Bali Ikut Menolak
Muhadjir Effendy mengungkapkan sikap pemerintah Indonesia tetap akan mengacu pada konstitusi yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 Alenia 1.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Penolakan Timnas Sepakbola U-20 Israel ikut bertanding di Indonesia mendapat perhatian media asing.
Media Inggris The Independent menyoroti rencana kedatangan Timnas Israel di ajang Piala Dunia U20 tahun 2023 itu.
"Lusinan muslim konservatif berbaris di ibu kota Indonesia pada hari Senin (20/3/2023) untuk memprotes partisipasi pertama Israel di Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia," tulis The Independent.
"Mereka menghentikan lalu lintas, meneriakkan 'Allahu Akbar dan 'Tolak Israel dari Piala Dunia U20."
Seperti diketahui, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Turnamen sepak bola dua tahunan ini rencananya akan mulai bergulir pada 20 Mei-11 Juni 2023.
Baca juga: Israel Tampil di Indonesia di Piala Dunia U20, Ketua LPT PBNU: Untuk Kegiatan Olahraga, Tak Apa-apa
Nantinya ada enam kota di Indonesia yang akan menggelar Piala Dunia U-20 2023; Palembang, Jakarta, Bandung, Surakarta, Surabaya, dan Gianyar.
Israel menjadi salah satu dari 24 negara yang dipastikan lolos ke Piala Dunia U20 2023.
Mereka adalah menjadi perwakilan dari konfederasi Eropa (UEFA) bersama Italia, Inggris, Prancis, dan Slovakia.
Ini merupakan partisipasi perdana Israel di ajang Piala Dunia U20.
Demo PA 212
Aliansi ormas dari Front Persaudaraan Islam, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama, Aliansi Masyarakat Menggugat dan Persaudaraan Alumni 212 mengancam bakal mencegat Timnas Israel jika tetap mengikuti Piala Dunia U-20.
Menurut Staf Sekum DPP FPI Husein pencegatan bakal dilakukan sejak kedatangan Timnas Israel U-20 di bandara.
Hal itu sebagai langkah maksimal jika pemerintah tetap menerima Timnas Israel U-20.