Rusia Tawari Gaji 2.500 Dolar dan Bonus 650 Dolar bagi Rekrutan Tentara Baru untuk Perang di Ukraina
Rusia menawari gaji 2.500 dan bonus hingga 650 dolar bagi rekrutan tentara baru yang terlibat operasi ofensif aktif di medan perang di Ukraina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
Sementara itu, di wilayah Vologda, sekitar 250 mil sebelah utara Moskow, orang-orang yang pergi ke kantor wajib militer setelah menerima panggilan dilaporkan dipaksa untuk menandatangani surat-surat yang mencegah mereka meninggalkan wilayah tersebut.
Baca juga: China dan Rusia Jadi Pemimpin Surplus Perdagangan Dunia Tahun 2022
Warga Rusia Hindari Mobilisasi
Seorang pria Moskow (yang dirahasiakan) mengatakan di tempatnya bekerja, organisasi yang didanai negara, mengumpulkan kartu pendaftaran militer dari semua pegawai laki-laki usia tempur.
Mereka mendapatkan penangguhan.
"Hal ini membuat Anda gugup dan takut. Tidak ada yang mau tiba-tiba berperang dengan senapan di tangan mereka," katanya.
Seorang pria lainnya mengatakan ia pernah ditelepon untuk menjadi sukarelawan perang.
"Setelah (menjawab) 'Tidak', saya tidak mendapat ancaman atau upaya untuk meyakinkan saya. (Mereka hanya mengatakan) 'Terima kasih, selamat tinggal'," katanya, dikutip dari ABC News.
Hanya ada beberapa kasus petugas wajib militer yang benar-benar menekan laki-laki Rusia untuk mendaftar.
Sebuah kelompok bernama Go by the Forest, sering membantu laki-laki Rusia menghindari mobilisasi.
Kelompok itu menerima hingga 100 pesan per hari dari orang-orang yang mencari nasihat tentang menangani panggilan atau petugas pendaftaran.
Jumlah ini meningkat dari lusinan pesan pada beberapa bulan lalu.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan pekan lalu melayani penggilan untuk memperbarui catatan di kantor pendaftaran adalah praktik yang biasa.
Baca juga: Balas Kiriman Uranium Inggris ke Ukraina, Rusia akan Tempatkan Senjata Nuklir di Belarus
Rusia Tingkatkan Pasokan Senjata
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan negara-negara Barat tidak dapat mempertahankan pasokan senjata ke Ukraina.