Tersangka Penembakan SD Covenant Nashville Punya Peta Sekolah, Diduga Sudah Intai Lokasi Kedua
Tersangka penembakan di sekolah dasar (SD) Covenant, Nashville, Tennessee, Amerika Serikat (AS), Audrey Hale diketahui memiliki peta sekolah.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Audrey Hale melepaskan beberapa tembakan di lantai pertama dan kedua sekolah tersebut, kata polisi.
Satu tim polisi beranggotakan lima orang mendengar tembakan, pergi ke lantai dua dan menembak mati tersangka.
Sebagai sekolah swasta yang dioperasikan oleh gereja, tidak ada petugas sumber daya sekolah yang ditugaskan oleh kota untuk menjaga sekolah.
Transgender
Polisi menyebut Hale sebagai "penembak wanita" dan pada konferensi pers malam menambahkan bahwa Hale adalah transgender.
Baca juga: 6 Orang Tewas akibat Penembakan Massal di SD Kovenan Nashville, Tennessee, AS
Saat dimintai klarifikasi, juru bicara mengatakan kepada CNN , Audrey Hale menggunakan "kata ganti laki-laki" di profil media sosial.
Polisi percaya Audrey Hale memperoleh setidaknya dua senjata secara legal, kata Drake.
Tiga senjata – senapan gaya AR, pistol gaya AR, dan pistol – ditemukan oleh polisi.
"Polisi sedang menyelidiki motif dan memiliki teori tetapi terus menyelidiki rumah penembak dan telah berbicara dengan ayah tersangka," kata Drake.
Audrey Hale lulus dari Nossi College of Art & Design di Nashville tahun lalu, presiden sekolah mengonfirmasi ke CNN.
Profil LinkedIn mengatakan Audrey Hale bekerja sebagai desainer grafis lepas dan pembelanja bahan makanan paruh waktu.
Dikutip NBC News, Kepala sekolah Covenant, Katherine Koonce (60) termasuk di antara mereka yang tewas.
Baca juga: Sosok Audrey Hale, Pelaku Penembakan di Covenant School Nashville AS, Alumni hingga Transgender
Mantan kepala sekolah Bill Campbell mengatakan bahwa dia mengingat Hale sebagai siswa kelas tiga pada 2005 dan siswa kelas empat pada 2006, mengutip buku tahunan yang dia simpan.
“Benar-benar tragedi apa yang terjadi pada mantan siswa dan apa yang ia lakukan terhadap para guru dan siswa,” kata Campbell.