Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Vladlen Tatarsky, Blogger Militer Pro-Rusia yang Tewas dalam Ledakan di Kafe St Petersburg

Vladlen Tatarsky, seorang blogger Rusia yang tewas dalam sebuah ledakan di kafe, dikenal karena pernyataannya yang radikal.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Sosok Vladlen Tatarsky, Blogger Militer Pro-Rusia yang Tewas dalam Ledakan di Kafe St Petersburg
via Sky News
Vladlen Tatarsky, blogger pro-Rusia yang tewas dalam sebuah ledakan di kafe 

Ia juga terus menyebut Ukraina sebagai "negara teroris".

Polisi berada di luar St. Petersburg's Street Food Bar No. 1 setelah ledakan fatal yang menewaskan Vladlen Tatarsky
Polisi berada di luar St. Petersburg's Street Food Bar No. 1 setelah ledakan fatal yang menewaskan Vladlen Tatarsky (Alexander Demyanchuk / TASS)

Baca juga: Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu Sebut Negaranya Sibuk Tingkatkan Produksi Amunisi

Setelah aneksasi Kremlin atas empat wilayah Ukraina tahun lalu yang dianggap ilegal oleh banyak negara, Tatarsky memposting video.

Dalam video itu ia bersumpah:

"Itu dia. Kami akan mengalahkan semua orang, membunuh semua orang, merampok semua orang yang kami butuhkan."

"Semuanya akan menjadi jalan yang kami sukai. Tuhan besertamu."

Popularitasnya meroket karena blogger militer memainkan peran yang menonjol dan berpengaruh dalam sirkulasi informasi tentang invasi Rusia ke Ukraina.

Tatarsky memiliki lebih dari 560.000 pengikut di Telegram.

BERITA TERKAIT

Ia adalah salah satu blogger militer paling menonjol yang memperjuangkan upaya perang Rusia di Ukraina, sembari sering mengkritik strategi dan keputusan taktis militer Rusia.

Dibenci Ukraina

Vladlen Tatarsky mendapat sanksi dari Ukraina karena pandangan ekstremis dan keterlibatannya dalam konflik.

Ia dilarang memasuki negara itu selama 10 tahun.

Semua aset miliknya yang ditemukan di Ukraina juga disita.

Namun Tatarsky terus mempromosikan pandangan dan keyakinannya melalui blog dan saluran media sosialnya meskipun ada sanksi tersebut.

Menanggapi kematian Tatarsky, juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan aktivitasnya "mendapatkan kebencian dari rezim Kyiv".

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas