Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tersangka Bom Kafe St Petersburg Didakwa Terorisme atas Tewasnya Blogger Rusia Vladlen Tatarsky

Penyelidik Rusia secara resmi mendakwa Darya Trepova, seorang wanita berusia 26 tahun, dengan terorisme atas pembunuhan blogger militer pro-perang.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Tersangka Bom Kafe St Petersburg Didakwa Terorisme atas Tewasnya Blogger Rusia Vladlen Tatarsky
Kirill KUDRYAVTSEV / AFP
Darya Trepova, didakwa melakukan terorisme atas ledakan bom 2 April di sebuah kafe di Saint Petersburg yang menewaskan blogger militer Vladlen Tatarsky (nama asli Maxim Fomin), dikawal ke dalam pengadilan distrik Basmanny untuk sidang penahanannya di Moskow pada 4 April 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Penyelidik Rusia secara resmi mendakwa Darya Trepova (26) pada Selasa (4/4/2023).

Trepova didakwa dengan terorisme atas pembunuhan blogger militer pro-perang, Vladlen Tatarsky dalam ledakan bom di St Petersburg.

Komite investigasi mengatakan, telah menuduh Trepova melakukan "tindakan teroris oleh kelompok terorganisir yang menyebabkan kematian yang disengaja".

Dikatakan Trepova telah menyerahkan patung Tatarsky yang kemudian meledak.

Trepova diduga bertindak di bawah instruksi dari orang yang bekerja atas nama Ukraina.

Trepova ditangkap di sebuah flat di St Petersburg setelah pencarian ekstensif.

Baca juga: Rusia Beri Penghargaan untuk Blogger Militer Vladlen Tatarsky yang Tewas akibat Ledakan Bom

Tatarsky, yang bernama asli Maxim Fomin, tewas pada Minggu (2/4/2023) akibat ledakan bom saat ia mengadakan diskusi dengan blogger pro-perang lainnya di sebuah kafe di tepi Sungai Neva, St Petersburg, Rusia.

Berita Rekomendasi

Sebuah video yang baru diterbitkan yang beredar di media Rusia menunjukkan, Tatarsky mengeluarkan patung dari sebuah kotak - patung kecil serupa dan dicat emas - diikuti dengan apa yang tampak seperti ledakan.

Blogger tersebut, memiliki lebih dari 560.000 pengikut di Telegram.

Ia adalah salah satu blogger militer paling berpengaruh di Rusia.

Pada Senin (3/4/2023) malam, ia dianugerahi Order of Courage anumerta oleh Presiden Vladimir Putin.

Tatarsky juga merupakan salah satu pengkritik paling keras terhadap kementerian pertahanan Rusia selama setahun terakhir karena ketidakmampuannya mencapai keuntungan militer di Ukraina.

Baca juga: Sosok Darya Trepova, Akui Berada di Balik Kematian Blogger Militer Pro-Rusia Vladlen Tatarsky

Darya Trepova, didakwa melakukan terorisme atas ledakan bom 2 April di sebuah kafe di Saint Petersburg yang menewaskan blogger militer Vladlen Tatarsky (nama asli Maxim Fomin), dikawal ke dalam pengadilan distrik Basmanny untuk sidang penahanannya di Moskow pada 4 April 2023.
Darya Trepova, didakwa melakukan terorisme atas ledakan bom 2 April di sebuah kafe di Saint Petersburg yang menewaskan blogger militer Vladlen Tatarsky (nama asli Maxim Fomin), dikawal ke dalam pengadilan distrik Basmanny untuk sidang penahanannya di Moskow pada 4 April 2023. (Kirill KUDRYAVTSEV / AFP)

Ia sering bepergian dengan pasukan Rusia di garis depan.

Latar belakang tersangka menjadi pertanyaan

Penahanan Darya Trepova atas pembunuhan blogger pro-perang Rusia Vladlen Tatarsky telah menimbulkan pertanyaan tentang latar belakang dan politik wanita muda itu.

Laporan media Rusia mengatakan, Trepova menyerahkan sebuah sebuah patung kepada Tatarsky.

Dikutip dari BBC, pernyataan Trepova kemungkinan besar diperoleh di bawah tekanan.

Baca juga: Kafe Tempat Blogger Rusia Tewas dalam Ledakan Bom Rupanya Milik Kepala Wagner Yevgeny Prigozhin

Trepova tidak mengatakan apakah ia mengetahui tentang bahan peledak tersebut.

Para pejabat Rusia mengatakan, aksi teror direncanakan dan diorganisir dari wilayah Ukraina.

Moskow mengatakan, tersangka adalah pendukung Yayasan Anti-Korupsi (FBK), yang dipimpin oleh pemimpin oposisi Rusia Alexey Navalny yang dipenjara.

Tetapi teman dan keluarga mengatakan, bahwa meskipun ia adalah seorang aktivis anti-perang - ia dilaporkan ditahan pada protes di awal perang - pandangannya tidak radikal dan ia tidak mampu melakukan pembunuhan

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas