Laporan Ungkapkan Ada Lebih dari 600 Kasus Pelecehan di Gereja Katolik Baltimore
AS merilis laporan yang merinci pelecehan seksual yang terjadi selama puluhan tahun oleh orang-orang yang terkait dengan Keuskupan Agung Baltimore.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Endra Kurniawan
Keuskupan Agung Baltimore bertugas mengawasi paroki, sekolah dan jemaat di sebagian besar negara bagian.
Dalam beberapa kasus, beberapa lembaga gereja menampung lebih dari satu pelaku pada saat yang bersamaan.11
Ada 11 pelaku kekerasan tinggal dan bekerja di Paroki St Mark di komunitas Catonsville, misalnya, antara tahun 1964 dan 2004.
“Meluasnya pelecehan itu sendiri menggarisbawahi kesalahan hierarki Gereja,” kata laporan itu, dikutip CBS NEWS.
“Jumlah pelaku dan korban yang banyak, kebobrokan perilaku pelaku, dan frekuensi dimana pelaku yang diketahui diberi kesempatan untuk terus memangsa anak-anak sangatlah mencengangkan.”
Baca juga: HEBOH Video 70 Pastor di Sumatra Utara Dukung Anies Baswedan, Keuskupan Agung Medan Membantah
Kasus pelecehan seksual gereja Katolik Roma di AS
Laporan itu menambah daftar tuduhan pelecehan seksual terhadap gereja Katolik Roma di AS dan di seluruh dunia .
Pengungkapan pelecehan yang meluas - dan penutupan sistemik - dimulai dengan laporan tahun 2002 oleh surat kabar Boston Globe.
Media tersebut menemukan bahwa keuskupan agung setempat telah berusaha menyembunyikan pelanggaran seksual selama beberapa dekade.
Penyelesaian kasus pelecehan klerus
Dalam beberapa tahun terakhir, Gereja Katolik AS telah membayar sekitar $3,2 miliar untuk menyelesaikan kasus pelecehan klerus, menurut BishopAccountability.org, yang melacak masalah tersebut.
Laporan itu mengatakan bahwa keuskupan agung mengeluarkan daftar pelaku.
Beberapa tersangka pelaku juga diizinkan untuk pensiun dengan dukungan keuangan, daripada diberhentikan, menurut laporan tersebut.
Baca juga: Kelinci Paskah di Jerman Terima 70.000 Surat dari Anak-anak Tahun Ini
Penyelidikan juga mengungkapkan bahwa keuskupan agung gagal melaporkan banyak dugaan pelecehan seksual kepada pihak berwenang, melakukan penyelidikan yang memadai, mengeluarkan pelaku dari kementerian atau membatasi akses mereka ke anak-anak.