Slovakia Curigai Jet Tempur MiG-19 Sumbangan ke Ukraina Telah Disabot Para Teknisi Rusia
Para teknisi Rusia yang sebelumnya merawat pesawat-pesawat tersebut diperkirakan telah ‘mengerjai’ terlebih dahulu sebelum diserahkan ke Ukraina.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM – Slovakia mencurigai jet tempur MiG-29 yang akan dihibahkan ke tentara Ukraina telah disabot oleh Rusia.
Para teknisi Rusia yang sebelumnya merawat pesawat-pesawat tersebut diperkirakan telah ‘mengerjai’ terlebih dahulu sebelum diserahkan ke Ukraina.
Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan Slovakia Jaroslav Nad’ pada Jumat (7/4/2023).
Baca juga: Demi Pembangunan Kembali, Jerman Terbitkan Jaminan Investasi di Ukraina
Seperti dilansir Euractiv, pernyataan Nad muncul setelah mantan perdana menteri Slovakia Robert Fico mengkritik pemerintah di Bratislava karena menyerahkan pesawat berharga itu ke Kiev.
Slovakia memensiunkan armada jet tempur MiG-29 musim panas lalu karena sebagian besar pesawat tidak beroperasi.
Bulan lalu, pemerintah Slovakia mengumumkan akan memberikan 10 MiG bermesin dan tiga lainnya tanpa mesin kepada pasukan Ukraina.
Empat jet telah dikirimkan dan berpatroli di langit di atas Kharkov, menurut pejabat Ukraina, sementara sembilan lainnya diharapkan tiba dalam waktu dekat.
Namun, Nad’ sekarang menunjukkan bahwa jet tersebut mungkin sengaja dirusak oleh teknisi Rusia yang telah bekerja di pesawat di pangkalan udara Sliac di Slovakia hingga tahun lalu.
“Bahkan polisi sedang menyelidikinya, berdasarkan kecurigaan kami.
Ada bagian di mesin pesawat yang diakses oleh teknisi Slovakia, dan kemudian ada bagian yang hanya diakses oleh teknisi Rusia.
Cacat hanya muncul di bagian yang diakses oleh orang Rusia,” kata Naď.
Baca juga: Demi Pembangunan Kembali, Jerman Terbitkan Jaminan Investasi di Ukraina
Dia menambahkan bahwa sementara penyelidikan gagal membuktikan niat buruk dari para insinyur, kementerian pertahanan “merasa kehilangan kepercayaan pada teknisi Rusia” karena kesalahan terus muncul “di tempat-tempat yang hanya bisa mereka lakukan.”
Mantan pilot berpangkat tertinggi Slovakia, Lubomir Svoboda, juga menyatakan ada pengerjaan yang "buruk" pada jet tersebut.
“Kami mengambil alih mesin dari mereka yang seharusnya bertahan 350 jam. Dan pada akhirnya, hanya terbang 70 jam. Apa yang bisa kita dapatkan dari itu?” kata dia.