Israel Luncurkan Serangan Balasan ke Suriah, Puing-puing Roket Jatuh di Yordania
Israel meningkatkan kekerasan di berbagai wilayah, termasuk di Gaza, Lebanon, Yerusalem Timur yang diduduki, dan Tepi Barat yang diduduki.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Dilaporkan Al Jazeera, kerumunan massa mengibarkan bendera Israel berwarna biru dan putih, yang telah menjadi ciri khas protes selama tiga bulan terakhir, di pusat kota Tel Aviv.
Para pengunjuk rasa berkumpul untuk menunjukkan pembangkangan terhadap rencana yang mereka anggap sebagai ancaman eksistensial terhadap demokrasi Israel.
Jurnalis Al Jazeera, Resul Serdar, mengatakan sekitar 145.000 orang diperkirakan akan menghadiri aksi tersebut.
"Ada seruan dan peringatan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang meminta orang-orang untuk tidak menghadiri protes hari ini karena masalah keamanan," ujar Serdar.
Baca juga: Buntut Reformasi Peradilan, Ribuan Orang di Israel Gelar Aksi Protes Besar-besaran
“Namun, pengunjuk rasa mengatakan bahwa pemerintah menggunakan keamanan sebagai alasan dan itu tidak akan menghentikan mereka turun ke jalan," tambahnya.
Para pengunjuk rasa mengatakan ini adalah momen bersejarah bagi negara, "dan mereka ada di sini untuk menyelamatkan demokrasi di Israel", kata Serdar.
Protes atas rencana tersebut terjadi di tengah gelombang kekerasan di Israel dan wilayah pendudukan Palestina.
Di sekitar Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, puluhan ribu jamaah diperkirakan akan menghadiri shalat malam di tengah kekhawatiran akan kemungkinan terulangnya penggerebekan polisi Israel pada minggu ini, yang diikuti oleh rentetan peluncuran roket ke Israel serta serangan udara Israel ke Gaza dan Lebanon selatan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)