Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Tuduh Warga Ukraina Ambil Organ Tubuh Tawanan Perang Rusia di Ukraina

Rusia menuduh warga Ukraina mengambil organ tubuh tawanan perang Rusia di Ukraina, setelah pria yang mengaku ahli bedah mengatakan menjual organ itu.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Rusia Tuduh Warga Ukraina Ambil Organ Tubuh Tawanan Perang Rusia di Ukraina
AFP/ALEXANDER NEMENOV
Tentara Rusia berpatroli di teater drama Mariupol, dibom 16 Maret lalu, pada 12 April 2022 di Mariupol, saat pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis, bagian dari serangan gencar besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia membuat kasus menantang untuk perang terhadap tetangga Rusia. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) - Rusia menuduh warga Ukraina mengambil dan menjual organ tubuh tawanan perang Rusia di Ukraina, setelah sebuah video pria yang mengaku ahli bedah lapangan di Ukraina muncul. Pria itu mengatakan telah mengambil mata seorang tentara. 

Meski disebut sebagai Vladimir Vasilievich, namun identitasnya tetap tidak pasti.

Beberapa sumber mengklaim dia adalah warga negara Ukraina dari Wilayah Ivano-Frankivsk, terdaftar sebagai pernah bertugas di Garda Nasional antara 2014 dan 2015.

Prajurit Ukraina duduk di dalam ambulans lapangan di samping rekan mereka yang tewas saat mereka kembali dari garis depan dekat kota Bakhmut, pada 8 Maret 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Photo by Aris Messinis / AFP)
Prajurit Ukraina duduk di dalam ambulans lapangan di samping rekan mereka yang tewas saat mereka kembali dari garis depan dekat kota Bakhmut, pada 8 Maret 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Photo by Aris Messinis / AFP) (AFP/ARIS MESSINIS)

Baca juga: Rusia Mulai Memanas-manasi Jepang, Gelar Latihan & Inspeksi Militer Mendadak di Northern Territories

Dugaan Penjualan Organ

Pada Januari 2023, seorang mantan pejabat senior Rusia berpendapat, perang di Ukraina menjadi medan perang yang sangat menguntungkan bagi ahli transplantasi pasar gelap.

Pensiunan Mayor Jenderal Polisi, dan mantan kepala Biro Pusat Rusia Interpol, Vladimir Ovchinsky, mengklaim Angkatan Bersenjata Ukraina mengirimkan organ manusia yang diambil dari orang-orang dalam situasi perang di Ukraina.

Di antaranya, orang yang mati dan yang terluka dalam perang, orang-orang yang masih hidup, seperti tawanan perang Rusia, dan bahkan warga sipil Ukraina yang kebetulan berada di tempat dan waktu yang salah.

Hal itu disampaikan dalam sebuah wawancara dengan outlet Rusia, Moskovskij Komsomolets, seperti dikutip oleh media Israel, Ynet News.

Berita Rekomendasi

Namun, klaim ini belum dapat dibuktikan.

Tentara Ukraina yang terluka termasuk Mykola Fedirko (kanan) diangkut dengan pesawat evakuasi medis (Medevac), di Rzeszow, Polandia pada 22 Maret 2023. - Rumah sakit terbang, pesawat penumpang yang diubah milik maskapai Skandinavia SAS, mendarat di bandara Rzeszow di tenggara Polandia, 70 kilometer (44 mil) dari perbatasan Ukraina, untuk menjemput korban luka sebelum menerbangkan mereka selama dua hari ke Amsterdam, Kopenhagen, Berlin, Cologne, dan Oslo. (Photo by Petter BERNTSEN / AFP)
Tentara Ukraina yang terluka termasuk Mykola Fedirko (kanan) diangkut dengan pesawat evakuasi medis (Medevac), di Rzeszow, Polandia pada 22 Maret 2023. - Rumah sakit terbang, pesawat penumpang yang diubah milik maskapai Skandinavia SAS, mendarat di bandara Rzeszow di tenggara Polandia, 70 kilometer (44 mil) dari perbatasan Ukraina, untuk menjemput korban luka sebelum menerbangkan mereka selama dua hari ke Amsterdam, Kopenhagen, Berlin, Cologne, dan Oslo. (Photo by Petter BERNTSEN / AFP) (AFP/PETTER BERNTSEN)

Baca juga: Prediksi AS: Ukraina Dapat Mobilisasi Rakyatnya, Perang Lawan Rusia Berlanjut hingga 2024

Kasus Serupa

Pada Maret 2022, ada insiden serupa yang melibatkan Gennady Druzenko, seorang pengacara garis depan yang menjadi relawan medis di Ukraina.

Selama wawancara dengan televisi nasional, dia mengatakan telah memerintahkan pengebirian semua tawanan perang Rusia yang dirawat oleh unit medisnya dan mengatakan mereka adalah kecoak dan bukan manusia.

Druzenko kemudian mengingkari pernyataannya yang memalukan, menawarkan jaminan, pernyataan itu tidak benar dan dia bertingkah karena keadaan emosinya, seperti diberitakan RT.

Ukraina telah berjanji untuk mematuhi kewajiban internasionalnya untuk menghormati aturan perang.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim, penganiayaan dan bahkan eksekusi singkat tawanan perang adalah praktik yang meluas di antara pasukan Ukraina.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas