Sulit Cari Bantuan, Warga Sipil Terjebak di Rumah selama Perang Saudara di Sudan
Jutaan warga sipil terjebak di rumah selama Perang Saudara di Sudan yang telah berlangsung berhari-hari. Kondisi ini menyulitkan pengiriman bantuan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
![Sulit Cari Bantuan, Warga Sipil Terjebak di Rumah selama Perang Saudara di Sudan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pertempuran-semakin-sengit-di-sudan_20230418_055428.jpg)
Dua pihak yang bertempur adalah unit tentara Sudan yang setia kepada Jenderal Abdel Fattah al-Burhan (kepala dewan kedaulatan pemerintah transisi Sudan) dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF), dipimpin oleh Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo alias Hemedti (wakil ketua dewan).
Perebutan kekuasaan mereka telah menggagalkan transisi ke pemerintahan demokrasi dan menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas.
![Asap mengepul di atas bangunan tempat tinggal di Khartoum pada 16 April 2023, saat pertempuran di Sudan berkecamuk untuk hari kedua dalam pertempuran antara para jenderal yang bersaing. - Kekerasan meletus pada awal 15 April setelah berminggu-minggu ketegangan yang semakin dalam antara panglima militer Abdel Fattah al-Burhan dan wakilnya, Mohamed Hamdan Daglo, komandan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter yang bersenjata lengkap, dengan masing-masing menuduh satu sama lain memulai serangan bertarung. (Photo by AFP)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pertempuran-semakin-sengit-di-sudan_20230418_055705.jpg)
Baca juga: KBRI Bagikan Bantuan untuk 200 WNI terdampak Perang Saudara di Sudan
Gencatan Senjata yang Gagal
Jenderal Dagalo, mengatakan RSF telah menyetujui gencatan senjata 24 jam untuk memastikan jalan yang aman bagi warga sipil dan evakuasi korban luka pada Selasa (18/4/2023).
Dalam sebuah posting di Twitter, Jenderal Dagalo mengatakan dia telah membahas masalah mendesak dengan Antony Blinken selama panggilan mereka dan diskusi lebih lanjut telah direncanakan.
RSF juga mengeluarkan pernyataan, mereka sedang melakukan pertempuran berkelanjutan untuk memulihkan hak-hak rakyat Sudan, yang mereka sebut 'Revolusi baru'.
Namun, setelah gencatan senjata yang sedianya dimulai pukul 18.00 waktu setempat, suara tembakan masih terdengar di Kota Khartoum.
Ledakan mengganggu warga sipil yang berada di Kota Khartoum selama bentrokan berhari-hari.
Pertempuran itu telah merampas sebagian besar layanan dasar Kota Khartoum, memutus pasokan makanan dan obat-obatan, dan menjebak ribuan siswa di sekolah dan perguruan tinggi.
Korban tewas diperkirakan jauh lebih tinggi dari 185 yang diperkirakan oleh PBB, dengan laporan banyak mayat tergeletak di jalanan.
Tembakan bergema di seluruh Kota Khartoum pada hari Selasa (18/4/2023), disertai suara pesawat tempur dan ledakan yang hampir terus menerus.
Penduduk kota terdekat, Kota Omdurman dan Kota Bahri, juga melaporkan serangan udara yang mengguncang bangunan dan tembakan antipesawat.
Saksi menggambarkan pertempuran sengit di bagian lain Sudan.
![Warga Sudan menyapa tentara, yang setia kepada panglima militer Abdel Fattah al-Burhan, di kota Laut Merah Port Sudan pada 16 April 2023.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/panglima-militer-abdel-fattah-al-burhan-di-sudan.jpg)
Bentrokan Perparah Krisis di Sudan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.