Elon Musk Bayar Biaya Langganan Twitter Stephen King dan LeBron James agar Tetap Miliki Centang Biru
Twitter mulai menghapus tanda centang biru dari pengguna terverifikasi yang belum mendaftar untuk layanan pelanggan berbayar Twitter Blue.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Elon Musk mengakui membayar beberapa akun Twitter terkemuka untuk mempertahankan centang biru mereka.
Seperti diketahui, platform media sosial yang akrab dengan logo birunya baru sama meluncurkan kebijakan anyar.
Twitter mulai menghapus tanda centang biru dari pengguna terverifikasi yang belum mendaftar untuk layanan pelanggan berbayar Twitter Blue.
Aturan terbaru Twitter cukup ramai menjadi perbicangan publik.
Elon Musk meluncurkan Twitter Blue tahun lalu setelah membeli platform media sosial tersebut seharga $44 miliar.
Baca juga: Twitter Mulai Hapus Centang Biru, Beberapa Akun Tokoh Terimbas
Musk memperkenalkan biaya bulanan $8 untuk centang biru serta sejumlah fitur lainnya.
Dikutip Al Jazeera, akun dengan tanda centang biru wajib membayar biaya langganan untuk menikmati fitur tersebut.
Awalnya kebijakan ini diperkenalkan untuk mencegah peniruan identitas tokoh masyarakat.
Tak sedikit akun terverifikasi - di antaranya tentu tokoh terkenal - seperti Beyoncé, Ronaldo, dan Paul McCartney, kehilangan centang biru mereka.
Namun, beberapa akun ada yang masih memiliki tanda centang biru meski belum membayar biaya langganan.
Baca juga: Saat Elon Musk Hapus Tanda Centang Biru Twitter, Paus Hingga Donald Trump Jadi Korban
Menyusul pemberitaan yang meluas, Musk mengonformasi bahwa Stephen King, aktor William Shatner, dan bintang bola basket LeBron James masih punya centang biru.
Pada Kamis (20/4/2023), Musk mendorong janji yang telah lama terancam untuk menghapus centang biru dari sekitar 400.000 akun lama yang diverifikasi kecuali mereka mendaftar ke Blue, yang biayanya lebih dari $8 per bulan di AS, £9,60 di Inggris, dan A$13 di Australia .
Centang biru organisasi resmi telah diganti dengan centang "resmi" abu-abu, termasuk akun untuk Paus Fransiskus.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)