Gencatan Senjata Disetujui, Pertempuran di Sudan Mereda di Hari Pertama Idul Fitri
Kedua belah pihak yang berkonflik di Sudan sepakat melakukan gencatan senjata untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
![Gencatan Senjata Disetujui, Pertempuran di Sudan Mereda di Hari Pertama Idul Fitri](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/k-melaksanakan-sholat-idul-fitri-di-port-sudan.jpg)
International Crisis Group (ICG) mengatakan langkah-langkah mendesak diperlukan untuk menghentikan terjadinya "perang saudara besar-besaran."
ICG memperingatkan bahwa "skenario mimpi buruk yang ditakuti banyak orang di Sudan sedang berlangsung."
Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan peperangan dapat menjerumuskan jutaan orang lagi ke dalam kelaparan.
Sebelumnya, 15 juta orang atau sepertiga dari populasi, sudah membutuhkan bantuan akibat krisis kemanusiaan.
WFP menangguhkan operasinya di Sudan setelah tiga pekerjanya terbunuh seminggu yang lalu.
Pada hari Jumat, badan migrasi PBB mengatakan salah satu pegawainya meninggal setelah kendaraannya terjebak dalam baku tembak.
Konflik Burhan dan Daglo berpusat pada rencana integrasi RSF ke dalam tentara reguler, syarat utama yang bertujuan memulihkan transisi demokrasi Sudan.
“Apa yang terjadi tidak bisa dihindari,” kata warga Khartoum Ibrahim Awad.
"Sebuah negara yang diperintah oleh dua pemimpin tidak dapat bergerak maju, tidak mungkin ada dua tentara."
Warga sipil menjadi semakin putus asa.
Ribuan orang mempertaruhkan jalan berbahaya untuk melarikan diri dari Khartoum.
Lebih dari dua pertiga rumah sakit di Khartoum dan negara bagian tetangga sekarang "tidak berfungsi," kata serikat dokter.
Setidaknya empat rumah sakit di negara bagian Kordofan Utara dibombardir.
WHO menambahkan Sabtu (22/4/2023( pagi bahwa mereka telah memverifikasi 11 serangan terhadap perawatan kesehatan sejak awal konflik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.