Sekte Sesat 'Kultus Puasa' di Kenya, 89 Orang Tewas 259 Hilang Usai Diimingi Hadiah Surga
Jumlah korban tewas sekte sesat 'Kultus Puasa' di Kenya dilaporkan bertambah menjadi 89 orang, sementara 259 lainnya
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, NAIROBI – Jumlah korban tewas sekte sesat 'Kultus Puasa' di Kenya dilaporkan bertambah menjadi 89 orang, sementara 259 lainnya dinyatakan hilang dan masuk dalam daftar pencarian kepolisian Kenya.
“Jumlah anggota keluarga yang datang untuk melaporkan orang hilang telah meningkat dari 210 di pagi hari menjadi 259 pada 25 April 2023. Dari 259 ini, 130 di antaranya adalah anak-anak,” kata Hassan Musa, Manajer Regional Palang Merah Kenya saat diwawancarai CNN International.
Jumlah korban bertambah setelah pihak kepolisian setempat kembali melakukan pencarian di kawasan hutan dekat Kota Malindi. Dalam pencarian tersebut pihak polisi menemukan 17 gundukan yang diyakini sebagai korban tewas baru dari sekte sesat 'Kultus Puasa'.
Baca juga: Tagar Sekte Mangkujiwo Trending, Berikut Sinopsis Film Horor yang Dibintangi Sudjiwo Tejo
Menurut analisis dari sejumlah pengamat keagamaan di Kenya, sekte sesat ini tumbuh subur di daerah pinggiran yang minim akan informasi.
Dengan memanfaatkan celah ketidaktahuan masyarakat, sekte ini mulai menyebarkan khotbah-khotbah sesat pada para jamaahnya.
Dipimpin Pastor Paul Makenzie Nthenge
Para korban dari sekte sesat itu diduga merupakan pengikut pastor Paul Makenzie Nthenge yang memimpin gereja Good News International Church.
Good News International Church sendiri merupakan Pelayanan ibadah yang berada di daerah Malindi Furunzi. Diperkirakan jumlah jemaat gereja ini lebih dari 1.000 orang dan lebih dari 3.000 orang di semua cabang.
Nthenge diketahui telah menghasut para pengikutnya untuk menahan lapar dan haus sampai mati agar dapat bertemu dengan Yesus.
Pada tahun 2017, Nthenge pernah ditangkap atas tuduhan radikalisme, setelah mendesak anak-anak untuk tidak bersekolah karena pendidikan tidak diakui oleh Alkitab.
Tak hanya itu Nthenge juga sempat didakwa usai dua pengikutnya yang masih anak-anak dilaporkan mati kelaparan di bawah pengawasan orang tuanya.
Namun, setelah membayarkan jaminan 100 ribu shilling Kenya pastor Nthenge dinyatakan bebas dan kembali melancarkan aksinya.
Nthenge dan Ketiga Rekannya Ditangkap
Pasca insiden ini mencuat ke publik pada 14 April kemarin pihak kepolisian kenya akhirnya menangkap Nthenge dan ketiga rekannya dekat pemimpin sekte tersebut.
Baca juga: Ada Buku Mantra di Rumah Satu Keluarga Tewas, Reza Indragiri Soroti Muncul Sekte di Masa Pandemi