Fang Bin, Warga China yang Viralkan Video Covid-19 Segera Dibebaskan Setelah Dihukum 3 Tahun Penjara
Video terakhir yang diposting Fang selembar kertas bertuliskan 'Semua warga menentang (pemerintah), menyerahkan kembali kekuasaan kepada rakyat'.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Pihak berwenang China bersiap untuk membebaskan seorang pria yang sempat dinyatakan hilang tiga tahun lalu, setelah mempublikasikan video rumah sakit dan jenazah yang penuh sesak selama wabah virus corona (Covid-19).
Pernyataan ini disampaikan seorang kerabat dan orang lainnya yang mengetahui kasus tersebut.
Dikutip dari laman AP News, Senin (1/5/2023), Fang Bin dan masyarakat lainnya yang dijuluki jurnalis warga atau Citizen Journalist memposting rincian pandemi Covid-19 pada awal 2020 di internet dan media sosial.
Mereka mempermalukan pejabat China yang tengah sibuk menghadapi kritik karena gagal mengendalikan wabah tersebut.
Baca juga: Wuhan Lockdown Lagi, Diduga karena Daging Babi Lokal
Video terakhir Fang, seorang penjual pakaian tradisional China, yang diposting di Twitter adalah selembar kertas bertuliskan 'Semua warga menentang (pemerintah), menyerahkan kembali kekuasaan kepada rakyat'.
Kasus Fang merupakan bagian dari tindakan keras China terhadap kritik mengenai penanganan awal pandemi di negara itu.
Karena Partai Komunis yang berkuasa berusaha untuk mengontrol narasi negaranya sendiri.
Menurut dua orang yang enggan disebutkan namanya karena takut terhadap pembalasan pemerintah China, Fang dijadwalkan dibebaskan pada hari Minggu waktu setempat.
Salah satu dari mereka mengatakan bahwa Fang dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena 'memicu pertengkaran dan memprovokasi masalah' tuduhan samar yang biasanya digunakan terhadap para pembangkang politik.
The Associated Press (AP) pun belum bisa mengkonfirmasi pembebasannya secara independen dan tidak dapat mengkonfirmasi detail mengenai hal ini kepada pihak berwenang.
Dua kantor biro keamanan publik Wuhan juga tidak memberikan nomor telepon kantor informasi mereka atau menjawab pertanyaan apapun.
Panggilan telepon ke pengadilan yang dilaporkan menghukum Fang berdering namun tidak juga dijawab pada Minggu (30/4/2023) sore.
Baca juga: Data Terbaru CDC China Sebut Rakun Anjing Berpotensi Jadi Inang Covid-19 di Wuhan
Seorang wanita dari pengadilan lain yang dilaporkan menangani banding Fang mengatakan bahwa ia tidak berwenang untuk menjawab pertanyaan mengenai kasus ini.
Pada awal 2020, wabah Covid-19 awal menghancurkan Kota Wuhan yang terletak di Provinsi Hubei, China tengah dan merupakan rumah bagi 11 juta penduduk.
Di bawah sistem penguncian (lockdown) 76 hari, jalan-jalannya tampak sepi selama berbulan-bulan, kecuali aktivitas ambulans dan petugas keamanan.
Pada saat itu, sejumlah kecil Citizen Journalist mencoba untuk menceritakan kisah mereka dan orang lainnya menggunakan ponsel pintar dan akun media sosial mereka.
Mereka menyatakan menentang monopoli informasi yang diawasi ketat oleh Partai Komunis yang berkuasa.
Meskipun pergerakan mereka terlihat kecil, namun informasi yang disampaikan langsung membuat mereka mendapatkan masalah.
Fang dan Citizen Journalist lainnya yakni Chen Qiushi menghilang pada Februari 2020.
Namun Chen pada September 2021 muncul kembali di umpan video langsung temannya di YouTube, mengatakan bahwa ia mengalami depresi.
Kendati demikian, ia tidak memberikan rincian tentang 'kepergiannya' itu.
Sementara itu Citizen Journalist lainnya, Zhang Zhan yang juga telah melaporkan tahap awal wabah, dijatuhi hukuman empat tahun penjara atas tuduhan berkelahi dan memprovokasi masalah pada Desember 2020.
Sekitar delapan bulan kemudian, pengacaranya mengatakan bahwa kliennya itu sakit, setelah melakukan mogok makan dalam jangka waktu yang cukup panjang.