Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Roket Ditembakkan dari Gaza setelah Pria Palestina Meninggal di Penjara Israel saat Mogok Makan

Kematian Khader Adnan, yang berafiliasi dengan kelompok militan Jihad Islam, adalah kematian pertama sejak 1992.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Roket Ditembakkan dari Gaza setelah Pria Palestina Meninggal di Penjara Israel saat Mogok Makan
AFP / AHMAD GHARABLI
Khader Adnan, yang melakukan mogok makan selama 56 hari saat ditahan selama satu tahun tanpa dakwaan oleh otoritas Israel dan yang menurut Israel adalah anggota Jihad Islam, terbaring di tempat tidur saat dirawat di rumah sakit Makassed di Yerusalem Timur pada 15 Juli 2015. 

Sumber Jihad Islam mengatakan Adnan adalah salah satu pemimpin politiknya.

Faksi tersebut memiliki kehadiran terbatas di Tepi Barat tetapi merupakan kelompok bersenjata paling kuat kedua di Gaza yang dikuasai Hamas.

Tahanan aksi mogok makan Palestina Khader Adnan (Tengah), seorang anggota senior Jihad Islam yang dipenjara di Israel, disambut oleh anggota kerumunan di desa Arraba dekat utara kota Jenin, di Tepi Barat yang diduduki Israel  pada 18 April 2012
Tahanan aksi mogok makan Palestina Khader Adnan (Tengah), seorang anggota senior Jihad Islam yang dipenjara di Israel, disambut oleh anggota kerumunan di desa Arraba dekat utara kota Jenin, di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 18 April 2012 (SAIF DAHLAH / AFP)

Baca juga: Megawati Angkat Bicara Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U20, Singgung Elektabilitas Ganjar

Lina Qasem-Hassan dari Dokter untuk Hak Asasi Manusia di Israel mengatakan ia melihat Adnan terakhir kali pada 23 April 2023.

Berat badan Adnan turun 40kg dan mengalami kesulitan bernapas tetapi sadar.

"Kematiannya seharusnya bisa dihindari," klaim Qasem Hassan.

Qasem Hassan mengatakan beberapa rumah sakit Israel telah menolak untuk menerima Adnan setelah sempat ke ruang gawat darurat mereka.

Layanan Penjara mengatakan rawat inap bukanlah pilihan karena Adnan telah menolak "pemeriksaan awal".

Berita Rekomendasi

Rentetan roket ditembakkan hampir sebulan setelah baku tembak lintas batas antara Israel dan Gaza, setelah serangan polisi Israel di kompleks masjid al-Aqsa saat bulan suci Ramadhan.

"Pertarungan kami berlanjut dan musuh akan menyadari sekali lagi bahwa kejahatannya tidak akan berlalu tanpa tanggapan," ujar Jihad Islam, yang mengkhotbahkan kehancuran Israel, dalam sebuah pernyataan.

Layanan ambulans Israel mengatakan seorang warga negara asing berusia 25 tahun menderita luka pecahan peluru serius di sebuah lokasi konstruksi di kota selatan Sderot, tetapi tidak ada cedera besar lainnya yang dilaporkan.

Israel mengatakan pihaknya membatalkan latihan militer yang telah direncanakan untuk pinggiran Gaza "berdasarkan penilaian situasional".

Israel juga menempatkan staf di penjara keamanan dalam kewaspadaan tinggi.

Di Tepi Barat, pihak berwenang Israel mengatakan seorang pria terluka dalam penembakan di dekat pemukiman Yahudi.

Menurut Asosiasi Tahanan Palestina, Adnan telah ditangkap oleh Israel sebanyak 12 kali.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas