Para Ahli: Negara Barat Tak Boleh Tinggal Diam Soal Serangan Drone ke Rusia
Serangan pesawat tak berawak atau drone Ukraina ke tempat kerja Presiden Rusia Vladimir Putin di Gedung Kremlin telah mengguncang status quo
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
Sementara Roeper memperingatkan bahwa serangan itu dapat mempengaruhi hubungan antara Ukraina dan AS jika Ukraina tidak memberitahu para pendukungnya tentang serangan yang direncanakan sebelumnya.
"Mungkin AS tidak diberi tahu dan mungkin memang begitu. Kita lihat dari reaksinya. Jika AS tidak diberitahu, akan ada reaksi marah karena ini adalah bahaya yang cukup besar untuk menyerang Presiden dari tenaga nuklir," tegas Roeper.
Sebelumnya, dua drone menargetkan Kremlin dalam serangan pada Selasa malam waktu setempat.
Baca juga: Rentetan Ledakan di Ukraina Hari Ini, Susul Serangan Drone di Gedung Pemerintah Rusia
Satu meledak di atas Istana Senat, yakni tempat kerja Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kemudian yang kedua jatuh di pekarangan Kremlin, tidak jauh dari tempat kerja kedua presiden, yakni Istana Kremlin Agung.
Rusia pun menuding Ukraina berada dibalik insiden itu dan mengaku berhak untuk membalasnya.
Dituding seperti itu, Ukraina pun membantahnya.