Profesor Yasuyuki Deguchi: Masyarakat Cuek, Memudahkan Perampokan di Ginza Oleh Remaja Jepang
Masyarakat Jepang yang agak cuek di tempat keramaian saat ini malahan memudahkan perampokan yang terjadi di sebuah toko jam tangan mewah di Ginza
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Masyarakat Jepang yang agak cuek di tempat keramaian saat ini malahan memudahkan perampokan yang terjadi di sebuah toko jam tangan mewah di Ginza Tokyo kemarin.
"Banyak orang kini merasa cuek terhadap apa yang terjadi di sekitarnya termausk di tempat keramaian sekali pun," papar Deguchi Yasuyuki (64) Dekan dan Profesor Psikologi Anak, Tokyo Future University Shorai Tokyo kelahiran Yokohama pagi ini (10/5/2023).
Pendapatnya itu juga terungkap dari rekaman video kejadian perampokan di Ginza Tokyo 6 Mei lalu yang beredar di berbagai media massa di Jepang dan saat ini banyak orang lalu-lalang di sana melihat perampokan itu terjadi, ternyata hanya lewat saja, cuek saja, seperti tidak terjadi apa-apa.
Bahkan seorang pria dan wanita menutup pintu toko saat terjadi perampokan menyangka sebagai hal lain.
"Saya kira ada syuting film perampokan di sana, makanya saya bingung diam dan santai saja merekam adegan tersebut," ungkap seorang wanita yang berada di lokasi perampokan kemarin (lihat foto).
Dirinya baru sadar kalau itu benar-benar terjadi pada saat diancam oleh perampok anak-anak remaja tersebut yang berusia antara 16-19 tahun.
"Saat menutup pintu, malah mereka terasa terhalangi lalu menegor keras saya, awas lo gue bunuh kau," tekan salah seorang perampok itu.
Lalu ketiganya melarihan diri ke luar toko setelah merampok sekitar 100 jam tangan mewah seperti Rolex di toko Ginza Quark 888 di lokasi Ginza 8-8-8 Chu0-ku Tokyo kemarin skeitar jam 16:30 waktu Jepang.
Dia jam kemudian sekitar jam 18:30 polisi segera menemukan 4 anak muda perampok dan menangkapnya di sebuah mansion di daerah Asakusa Tokyo.
Namun polisi hanya menemukan sekitar 30 jam tangan. Lalu yang lainnya sekitar 70 jam tangan mewah ke mana?
"Kami duga ada satu orang lagi dalangnya yang kabur, selain 3 perampok dan satu sopir mobil putih (lihat foto) yang digunakan sebagai perampokan," ungkap seorang polisi kepada Tribunnews.com Rabu (10/5/2023).
Dari pelarian setelah merampok, diduga sebagian (70an) jam tangan mewah yang dirampok diberikan kepada orang kelima yang masih belum tertangkap hingga kini (10/5/2023).
Saat ini pihak kepolisian masih terus mengusut kasus tersebut sambil terus mencari dalang utama perampokan.
Keempat orang itu berusia mulai 16 tahun, 18 tahun (pelajar SMA) dan 2 orang berusia 19 tahun.
"Dengan keadaan masyarakat di kota besar seperti Tokyo yang agak cuek saat ini, hal itu akan semakin memudahkan terjadinya perampokan," tambah Deguchi lagi.
Mobil Toyota putih yang digunakan buat perampokan juga bukan resmi mobil sewaan seperti pinjam dari teman.
"Hati-hati meminjamkan mobil saat ini bisa saja untuk dipakai perampokan seperti terjadi kemarin, merampok toko jam tangan mewah di Ginza Tokyo" ungkap sumber Tribunnews.com di kepolisian Jepang pagi ini (10/5/2023).
Mobil itu ternyata curian dari mobil sewaan yang hilang sehari sebelum perampokan dan telah dilaporkan oleh perusahaan rental car di Jepang. Lalu nomor polisinya digantilah dengan nomor yang palsu.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.