Turki Bersiap Gelar Pilpres Putaran Kedua, Belum Ada Kandidat yang Raih Suara Lebih dari 50 Persen
Presiden Turki Erdogan menghadapi tantangan terbesar dalam dua dekade kekuasaannya. Hasil perhitungan mengharuskannya bersiap untuk putararan kedua.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Jika tidak ada kandidat yang memenangkan lebih dari 50% suara, mereka akan maju ke putaran kedua.
"Jika bangsa menginginkan putaran kedua, maka kami menyambutnya," kata Kilicdaroglu dalam pidato yang disiarkan televisi di markas partainya Senin pagi.
"Prosesnya telah dipertahankan dalam kedewasaan demokratis. Ini adalah sumber kebahagiaan tambahan meskipun tuduhan dan hinaan Erdogan, dia tidak mendapatkan hasil yang dia inginkan."
Kilicdaroglu tetap optimis tentang peluangnya untuk menang.
"Rakyat kita harus yakin bahwa kita pasti menang, dan kita akan membawa demokrasi ke negara ini," katanya.
Baca juga: Dunia Hari Ini: Dua Calon Presiden Turki Bersaing Ketat dalam Pemilu
Tiga Kandidat
Kandidat untuk pemilihan presiden tahun ini berkurang dari empat menjadi tiga kandidat pada hari Kamis (11/5/2023), ketika Pemimpin Partai Centrist Homeland Muharrem Ince mengundurkan diri dari pencalonannya.
Selain Erdogan dan Kilicdaroglu, ada kandidat Aliansi Leluhur sayap kanan yaitu Sinan Ogan.
SInan Ogan hanya meraih suara sekitar 5 % pada pemilu kali ini.
Sementara itu, Muharrem Ince mengatakan dia telah mundur karena "kampanye fitnah" terhadapnya.
Namun partainya, Homeland, akan tetap berada di pemilihan parlemen.
Pria berusia 59 tahun itu pernah mencalonkan diri sebagai presiden pada 2018 tetapi kalah melawan Erdogan.
Pada bulan Maret tahun ini, dia memisahkan diri dari Partai CHP milik Kilicdaroglu dan bergabung dalam pemilihan presiden.
Dia awalnya menolak seruan mantan partainya untuk menarik diri di tengah kekhawatiran bahwa dia akan mengambil suara dari saingan Erdogan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.