Joe Biden: Jet F-16 Tak Bisa Bantu Ukraina di Bakhmut, Ada Banyak Senjata Lain
Presiden AS Joe Biden: Jet F-16 tak bisa bantu Ukraina di Bakhmut, karena mereka memiliki banyak senjata lain seperti sistem pertahanan rudal.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Joe Biden meyakini jet tempur F-16 tidak akan membantu tentara Ukraina di Artyomovsk atau Kota Bakhmut.
"Sehubungan dengan F 16, F 16 tidak akan membantu sama sekali," kata Joe Biden dalam konferensi pers KTT G7 di Hiroshima, Jepang, Minggu (21/5/2023).
"Itu tidak perlu.. tidak akan memiliki konsekuensi tambahan," katanya, dikutip dari TASS.
Menurut Joe Biden, pasukan Ukraina memiliki semua yang diperlukan.
"Mereka memiliki semuanya, mulai dari sistem pertahanan rudal yang signifikan, tank canggih, dan sejenisnya, semua hal yang menjadi konsekuensi dalam waktu dekat. Mereka sekarang memiliki semua peralatan itu," kata Joe Biden.
Dia juga mengatakan, tentara Ukraina tidak mungkin menggunakan jet tempur dalam serangan balasannya.
Baca juga: Perang dengan Ukraina Masih Berlanjut, Rusia Klaim Kuasai Kota Bakhmut
"Saya tidak mengharapkan F-16 untuk ambil bagian," kata Biden.
"Sangat tidak mungkin F-16 akan digunakan jika serangan dimulai dalam dua atau lima atau tujuh atau 10 hari," katanya.
"Tapi itu akan terjadi dalam konteks jika mereka berhasil dalam waktu dekat," lanjutnya.
Baca juga: Menlu Rusia: Keputusan KTT G7 di Jepang Bertujuan untuk Halangi China dan Rusia
Rusia Klaim Kuasai Bakmut
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Sabtu (20/5/2023), pasukannya berhasil merebut Bakhmut bersama Wagner yang didukung oleh artileri dan pesawat dari kelompok pertempuran Selatan.
Presiden Rusia Vladimir Putin memberi selamat kepada Wagner dan pasukan reguler atas pembebasan kota Bakhmut.
"Sebagai hasil dari tindakan ofensif oleh unit serangan Wagner, didukung oleh artileri dan penerbangan dari Grup Pasukan Selatan, pembebasan Artyomovsk telah selesai," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan, Sabtu (20/5/2023).
Pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin, sebelumnya mengklaim kendali penuh atas kota Bakhmut.