1.579 Aktivis Iklim Ditangkap dalam Protes Extinction Rebellion di Belanda
Ada 1.579 aktivis iklim ditangkap selama demonstrasi Extinction Rebellion di Den Haag, Belanda, Sabtu (27/5/2023).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Ada 1.579 aktivis iklim ditangkap selama demonstrasi Extinction Rebellion di Den Haag, Belanda, Sabtu (27/5/2023).
Dilansir Al Jazeera, aktivis memblokir jalan raya di pusat kota sebagai wujud protes terhadap subsidi bahan bakar fosil di Belanda.
Aparat berwajib mengaku menggunakan meriam air untuk membubarkan aktivis yang memblokir jalan utama di pusat kota.
"Total 1.579 orang ditangkap, 40 di antaranya akan diadili atas tuduhan vandalisme," beber pernyataan kepolisian.
Extinction Rebellion menuduh polisi menggunakan meriam air selang 15 menit setelah dimulainya blokade.
Tetapi polisi mengatakan mereka telah meminta para aktivis untuk pergi dan memberi mereka kesempatan untuk melakukannya sebelum menggunakan meriam air.
Baca juga: Hadapi Perubahan Iklim, SwissCham Dorong Penerapan Pertanian Berkelanjutan di Indonesia
Salah satu aktivis menggigit seorang polisi selama penangkapannya, kata polisi.
Mengutip laporan dari BBC, beberapa selebritas Belanda juga turut andil dalam aksi tersebut.
Termasuk aktris Carice van Houten, yang dikenal memerankan Melisandre dalam serial TV Game of Thrones.
Carice ditangkap tetapi kemudian diizinkan pulang, kata kantor berita Belanda ANP.
Namun tidak ada rincian apakah dia termasuk di antara demonstran yang akan dituntut.
Aksi tersebut menandai ketujuh kalinya Extinction Rebellion menggelar demo serupa di daerah Den Haag.
Dan sejauh ini, jumlah massa yang ditangkap mencapai rekor tertinggi, menurut ANP.
Baca juga: Moeldoko: Pemerintah Telah Kerja Keras Ciptakan Iklim Investasi yang Kondusif
Kelompok kampanye lingkungan dalam beberapa tahun terakhir telah menarik perhatian media melalui gangguan, menabrak jalan, bandara dan jaringan transportasi umum lainnya dengan protes aksi langsung terhadap perubahan iklim.
Bulan lalu, itu memulai aksi empat hari di London.
Kelompok iklim tersebut menjanjikan lebih sedikit gangguan dan lebih banyak inklusi daripada blokade massal yang telah menjadi ciri khasnya.
Banyak dari orang-orang itu diangkat dan dibawa ke dalam bus, lapor situs berita lokal De Telegraaf.
Kejaksaan Belanda mengatakan sebagian besar dari mereka tidak akan diadili karena itu adalah "pelanggaran ringan" dan tujuan utama penangkapan adalah untuk mengakhiri blokade.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)