Moskow Dihantam Drone, Rusia Tuduh Ukraina Lakukan Serangan Teroris
Setelah Moskow dihantam drone, Rusia menuduh Ukraina dan menyebut melakukan serangan teroris.
Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
Diberitakan CNN, setidaknya tiga bangunan tempat tinggal di Moskow dirusak oleh drone pada hari Selasa.
Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, mengatakan tidak ada korban luka serius yang dilaporkan akibat serangan udara.
Namun, serangan drone itu menyebabkan kerusakan kecil dan layanan darurat dikerahkan di lokasi.
Baca juga: Senat AS Lindsey Graham Sebut Rusia Sekarat di Perang Ukraina, Kini Jadi Buronan Kremlin
Diketahui, Ibu Kota Ukraina, Kyiv kembali dilanda serangan Rusia sejak awal Mei 2023.
Otoritas Kyiv melaporkan serangan di beberapa distrik kota, dengan satu orang dilaporkan tewas dan sedikitnya tujuh lainnya luka-luka.
Rusia meluncurkan beberapa gelombang serangan dengan kombinasi drone dan rudal.
Adapun serangan di Moskow pada Selasa pagi itu mengikuti serangan pesawat tak berawak di Kyiv, di mana setidaknya satu orang dilaporkan tewas.
Para pejabat Ukraina mengatakan, puing-puing yang berjatuhan membuat gedung-gedung terbakar saat pertahanan udara Ukraina mencegat lebih dari 20 drone.
Baca juga: Kepala Wagner Prediksi Ukraina dengan Mudah Menangkan Kembali Wilayah yang Direbut Rusia
Kepala intelijen militer Ukraina, Jenderal Kyrylo Budanov, telah memperingatkan tanggapan cepat terhadap serangkaian serangan rudal Rusia di Kyiv.
Ahli perang darat dari Royal United Services Institute, Dr Jack Watling, mengatakan Ukraina pernah menyerang lapangan terbang di Rusia sebelumnya, tetapi bukan ibu kotanya.
Sebelumnya, dugaan serangan pesawat tak berawak di Kremlin terjadi pada awal Mei 2023.
Baca juga: Ukraina Klaim Rusia Kehilangan 22 Sistem Artileri dan 31 Drone dalam Sehari
Saat itu, rekaman yang belum diverifikasi beredar secara online menunjukkan asap mengepul di atas kompleks.
Sementara, video kedua menunjukkan ledakan kecil di atas gedung Senat.
Otoritas Rusia mengklaim itu adalah serangan yang diperintahkan oleh Kyiv.
Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah negaranya terlibat dalam insiden tersebut.
(Tribunnews.com/Nuryanti)