Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dihadang J-16 China Pesawat Pengintai RC-135 Alami Turbulensi, Negeri Paman Sam Mencak-mencak

Hubungan Amerika Serikat dan China semakin panas setelah pesawat mata-mata AS dicegat oleh jet tempur negeri tirai bambu.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dihadang J-16 China Pesawat Pengintai RC-135 Alami Turbulensi, Negeri Paman Sam Mencak-mencak
airplane-pictures
Ilustrasi pesawat pengintai Angkatan Udara Amerika RC-135. AS mencak-mencak pesawatnya dihadang oleh China dan menyebutnya sebagai “pencegatan tidak profesional.” 

Juru bicara Kementerian Pertahanan China Tian Julin menolak tuduhan AS pada Sabtu malam, mengklaim bahwa, sebenarnya, itu adalah pesawat Amerika yang melakukan "manuver berbahaya."

“Pihak AS sengaja menyesatkan publik, disebut hitam putih, menyalahkan [ini] pada China sementara [AS] sendiri yang harus disalahkan dan berusaha membingungkan opini internasional,” katanya.

Pilot China melakukan tindakan profesional dan standar sesuai dengan semua hukum dan peraturan, tegas juru bicara itu. Namun, terlepas dari banyak peringatan, pesawat AS tiba-tiba mengubah posisi terbangnya, membahayakan keselamatan penerbangan jet China tersebut, tambahnya.

Pesawat tempur twinjet J-16 China. Puluhan pesawat jenis ini terbang ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan pada hari Minggu (23/1/2022).
Pesawat tempur twinjet J-16 China. (Kementerian Pertahanan Taiwan)

Kementerian Pertahanan juga menerbitkan rekaman insiden yang diambil dari jet China. Menurut surat kabar Global Times yang dikelola pemerintah China, klip tersebut “menunjukkan RC-135 AS dengan sengaja mengubah posisi terbangnya dalam pendekatan berbahaya terhadap pesawat China.”

“Kami dengan tegas meminta AS untuk menahan pergerakan pasukan maritim dan udara garis depan, secara ketat mematuhi hukum internasional terkait dan perjanjian terkait serta mencegah kecelakaan laut dan udara,” kata Tian.

AS menegaskan bahwa kapal perang dan pesawatnya telah melakukan misi patroli yang sah di perairan internasional dan wilayah udara di Laut China Selatan, dan akan terus melakukannya.

Tetapi Beijing – yang memandang sebagian besar Laut China Selatan sebagai bagian dari wilayahnya sendiri meskipun ada klaim yang tumpang tindih oleh Vietnam, Filipina, Malaysia, Taiwan, dan Brunei – telah menganggap operasi pasukan AS di wilayah tersebut sebagai provokasi dan pelanggaran terhadap wilayahnya. kedaulatan.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas