Kebakaran Hutan di Kanada, Asap Tebal Selimuti AS Bagian Timur selama Berhari-hari
Kebakaran hutan di Kanada menyebabkan asap tebal yang menyelimuti AS bagian timur selama berhari-hari. Kualitas udara menurun di New York dan sekitar.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 400 kebakaran hutan terjadi di Kanada dan kobaran api tahun ini telah menghanguskan sekitar 9,8 juta hektar hutan.
Kebakaran hutan baru-baru ini merupakan yang terparah sejak awal tahun.
Negara tetangga Kanada, Amerika Serikat (AS) bagian timur diselimut kabut pekat selama berhari-hari.
Kebakaran itu terjadi di Provinsi Nova Scotia, Quebec, dan Ontario di Kanada.
Kondisi ini memicu peringatan kualitas udara "Kode Merah" di kota-kota, termasuk New York, Washington, DC, dan Baltimore pada hari Rabu (7/6/2023).
Hampir 100 juta orang AS tinggal di daerah yang berada di bawah peringatan kualitas udara pada hari Rabu.
Setidaknya 13 negara bagian di AS terdampak kebakaran ini.
Baca juga: Menlu AS Kunjungi Arab Saudi untuk Normalisasi Bilateral
Pemerintah daerah menyarankan warga untuk tetap di dalam rumah, menggunakan alat pembersih udara, dan memakai masker N95 jika beraktivitas di luar ruangan, dikutip dari The New York Times.
Foto dan video yang diposting ke media sosial mengungkapkan kabut merah kecoklatan menyebar di udara, mengubah matahari menjadi titik merah.
Selain itu, warga mengeluhkan bau terbakar selama berhari-hari.
Kota-kota sejauh selatan Pantai Myrtle, Carolina Selatan, tempat kebakaran hutan terparah terkonsentrasi pada hari Rabu, telah diselimuti kabut.
Pejabat di Alberta, Kanada, mengatakan penyebab kebakaran saat ini tidak diketahui.
Kanada pernah mengalami kebakaran hutan di masa lalu, yang disebabkan oleh cuaca panas dan kering yang memicu petir.
Kondisi cuaca yang keras memicu kebakaran menyebar dengan cepat dan sulit dipadamkan, dikutip dari CBS News.