Ajaib, 4 Anak Ini Bertahan 40 Hari di Hutan Amazon Setelah Pesawatnya Jatuh
Empat anak yang hilang setelah kecelakaan pesawat di Hutan Amazon bulan lalu, telah ditemukan dalam keadaan hidup.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BOGOTA - Empat anak yang hilang setelah kecelakaan pesawat di Hutan Amazon bulan lalu, telah ditemukan dalam keadaan hidup.
Di antara 4 anak itu, yang termuda merupakan bayi berusia 12 bulan, mereka bertahan selama hampir enam minggu.
Baca juga: Ada Kecelakaan Pesawat di Bandara Morowali, Layanan Navigasi Penerbangan Ditutup Sementara
Dikutip dari laman Russia Today, Sabtu (10/6/2023), Militer Kolombia mengumumkan berita itu dalam sebuah cuitan pada Jumat malam, berbagi gambar yang memperlihatkan anak-anak itu sedang bersama tentara dan petugas penyelamat.
"Penyatuan upaya memungkinkan kegembiraan ini bagi Kolombia. Kemuliaan bagi para prajurit (Pasukan Militer Kolombia, bagi masyarakat adat dan institusi) yang merupakan bagian dari Operasi Harapan," kata Militer Kolombia, mengacu pada misi pencarian.
Baca juga: AirAsia & Garuda Indonesia Tawarkan Tiket Pesawat Murah Bali-Singapura, Cek Harga dan Jam Terbang
Presiden Kolombia Gustavo Petro pun merayakan penyelamatan itu di postingan media sosialnya sendiri.
Ia juga menyebutnya sebagai 'kegembiraan bagi seluruh negeri', meski kondisi anak-anak itu belum jelas, dirinya mengatakan bahwa mereka dalam kondisi 'lemah' saat ditemukan dan kini sedang mendapat perawatan medis.
Empat adik kakak itu dilaporkan terlihat di dekat perbatasan antara provinsi Guaviare dan Caqueta di Kolombia, tidak jauh dari lokasi jatuhnya pesawat Cessna bermesin tunggal yang jatuh di atas Hutan Amazon pada 1 Mei lalu.
Sedangkan orang tua mereka yang tewas, sebelumnya ditemukan di dekat pesawat yang jatuh setelah mengalami kerusakan mesin.
Anak-anak yang berusia 13, 9, 4 dan 1 tahun itu berasal dari suku asli Huitoto, yang berasal dari Kolombia selatan dan Peru utara.
Para pejabat mengatakan bahwa dua anak tertua memiliki beberapa pengalaman bertahan hidup di hutan hujan, keterampilan yang mungkin telah membantu mereka menghadapi cobaan berat ini.
Akhir bulan lalu, Presiden Petro terpaksa mencabut pernyataan setelah menyatakan bahwa anak-anak itu telah ditemukan 'setelah pencarian yang sulit oleh militer'.
Ia kemudian meminta maaf atas pengumuman yang terlalu dini, dengan mengatakan bahwa informasi tersebut telah disampaikan kepadanya oleh Institut Kesejahteraan Keluarga Kolombia yang dikelola negara namun belum dikonfirmasi.
Baca juga: Penumpang India Rekam Detik-detik Kecelakaan Pesawat Yeti Airlines di Nepal
Sedikitnya 150 tentara ambil bagian dalam operasi pencarian luas, bwgitu pula dengan helikopter dan pesawat militer lainnya.
Pesawat-pesawat tersebut menjatuhkan perbekalan di atas area yang diperkirakan menjadi lokasi anak-anak itu, juga meluncurkan suar pada malam hari untuk menerangi dedaunan tebal bagi penyelamat di darat.
Tim pencari juga menggunakan pengeras suara untuk memutar rekaman pesan dari nenek anak-anak tersebut yang menyuruh mereka untuk tetap diam, berharap mereka akan lebih mudah menerima suara yang dikenal.