Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Sih Yang Ada di Pikiran Kaisar Jepang Naruhito Sebelum ke Indonesia?

Selama satu jam Kaisar Jepang Naruhito kemarin memberikan jumpa pers kepada wartawan termasuk Tribunnews.com yang hadir di kekaisaran Jepang

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Apa Sih Yang Ada di Pikiran Kaisar Jepang Naruhito Sebelum ke Indonesia?
Foto Sankei
Kaisar Jepang ke-126 Naruhito saat memberikan jumpa pers kemarin (16/6/2023) 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Selama satu jam Kaisar Jepang Naruhito kemarin memberikan jumpa pers kepada wartawan termasuk Tribunnews.com yang hadir di kekaisaran Jepang.

Apa saja yang ada di pikiran Kaisar Jepang sebelum berangkat ke Indonesia besok (17/6/2923)?

"Saya sangat senang dapat berkunjung di tahun tonggak peringatan 65 tahun pembentukan hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia dan peringatan 50 tahun persahabatan dan kerja sama Jepang-ASEAN," ungkap Kaisar memulai jumpa pers kemarin (15/6/2023).

Kaisar mendapat kesan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman, dengan populasi dan skala ekonomi terbesar di ASEAN, "Dan saya yakin Indonesia akan memainkan peran penting dalam masyarakat internasional. Ketika Kaisar dan Permaisuri mengunjungi Jepang sebagai tamu negara pada tahun 1991, mereka diperlakukan dengan keramahan yang hangat, dan dari waktu ke waktu mereka berbicara dengan mereka. Saya juga mendengar bahwa varietas baru bernama ikan Hirenaga Nishikigoi diciptakan dengan menyilangkan ikan mas berhidung panjang Indonesia dan koi Jepang atas saran Kaisar Emeritus. Ketika Presiden Jokowi dan Ibu  Iriana berkunjung ke Jepang pada tahun 2015, saya mengajak mereka berkeliling Istana untuk melihat ikan koi."

Menurutnya, hal pertama yang ingin jadi perhatikan selama kunjungan ini adalah memikirkan tentang sejarah pertukaran yang telah terjalin antara Jepang dan Indonesia. Didokumentasikan bahwa sebuah kapal yang diperkirakan berlayar dari Palembang di Pulau Sumatera pada awal abad ke-15 membawa gajah, burung merak, burung beo,  dan lainnya ke Kota Obama saat ini, Prefektur Fukui sebagai hadiah kepada Shogun dari Keshogunan Muromachi.

"Konon ini pertama kalinya orang Jepang melihat gajah," tekannya lagi.

Berita Rekomendasi

Sejak era modern, hubungan kedua negara terkadang sulit, namun setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, hubungan kedua negara terjalin dengan baik terutama di bidang ekonomi seperti perdagangan dan investasi.

Kantor Teknis Sabo di Yogyakarta. Pasca Gempa Bumi Besar Jepang Timur 2011, pemerintah Indonesia mengirimkan selimut dan makanan darurat. Berdasarkan akumulasi pertukaran tersebut, saya ingin mendengar dari penduduk Jepang di Indonesia dan masyarakat Indonesia yang memiliki koneksi dengan Jepang tentang sejarah dan situasi pertukaran kedua negara saat ini.

"Kedua, saya berharap kunjungan ini akan menjadi kesempatan untuk pertukaran generasi muda menjadi lebih aktif, dan pertukaran dan persahabatan kedua negara di masa depan akan semakin dalam. Ketika saya menjadi Putra Mahkota, saya bertemu dengan anak laki-laki dan perempuan Indonesia yang datang ke Jepang di Istana Putra Mahkota, dan beberapa dari mereka aktif sebagai anggota Diet dan asisten profesor di universitas. Selain itu, saya berencana untuk pergi ke Universitas Dharma Persada dan sekolah menengah kejuruan dan bertemu dengan siswa muda yang sedang belajar bahasa Jepang. Saya berharap dapat memperdalam pertukaran dengan generasi muda Indonesia."

Terakhir, "Saya ingin berbicara tentang masalah air yang secara pribadi saya minati. Saya mengunjungi Stasiun Pompa Pluit di Jakarta dan Kantor Sabo di Yogyakarta untuk memperdalam pemahaman saya tentang upaya apa yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah air."

Kemudian Kaisar bercerita mengenai jaman pendudukan Jepang di Indonesia.

"Saya sangat sedih dengan kenyataan bahwa banyak nyawa yang berharga hilang di negara-negara di seluruh dunia dalam perang dunia terakhir, dan banyak orang merasakan sakit dan kesedihan. Ada juga masa-masa sulit dalam hubungan dengan Indonesia. Saya pikir penting untuk memperdalam pemahaman kita tentang sejarah masa lalu dan menumbuhkan cinta damai. Kami sendiri lahir setelah perang dan tidak mengalami perang, tetapi kami ingin meneruskan perasaan kaisar dan kaisar yang menghargai perdamaian."

Besok adalah kunjungan ke negara asing oleh Yang Mulia bersama Permaisuri yang pertama kali ke luar negeri. Lalu bagaimana Permaisuri Masako (dalam pemulihan) menjaga kondisi fisiknya?

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas