Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jeanna Giese, Wanita Pertama yang Selamat dari Rabies Meski Tanpa Vaksin

Wanita asal AS menjadi orang pertama di dunia yang mampu selamat dari rabies meski tanpa vaksin.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Jeanna Giese, Wanita Pertama yang Selamat dari Rabies Meski Tanpa Vaksin
WBAY
Selamat dari rabies tanpa vaksin, Jeanna Giese dedikasikan hidupnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terharap penyakit anjing gila tersebut 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita yang nyaris meninggal karena rabies, menjadi orang pertama di dunia yang selamat dari penyakit anjing gila tersebut tanpa vaksin.

Jeanna Giese, warga dari Northeast Wisconsin, Amerika Serikat (AS) tercatat dalam sejarah sebagai anomali medis yang mengejutkan para profesional kesehatan.

Giese selamat dari penyakit mematikan rabies di tahun 2004 saat usianya masih 15 tahun.

"Saya orang pertama di dunia yang selamat dari rabies tanpa vaksinasi," kata wanita itu kepada media lokal WBAY pada 2022 lalu.

Saat itu ia masih duduk di bangku SMA, Giese digigit kelelawar dan tanpa sadar terjangkit rabies.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), "Rabies adalah penyakit virus yang dapat dicegah yang paling sering ditularkan melalui gigitan hewan rabies."

Baca juga: 8 Hal yang Perlu Diketahui seputar Rabies: Gejala, Penularan, Pengobatan, Vaksin serta Pencegahannya

"Virus rabies menginfeksi sistem saraf pusat mamalia, yang pada akhirnya menyebabkan penyakit di otak dan kematian."

BERITA REKOMENDASI

Karena tidak tahu dirinya tertular virus, Giese tidak pernah menerima perawatan vaksin yang umumnya digunakan untuk menyelamatkan nyawa orang yang terkena rabies.

Hanya beberapa minggu kemudian, remaja itu dirawat di rumah sakit.

Dokter menyatakan dia hanya memiliki waktu beberapa jam untuk hidup.

Berbicara tentang momen itu, Giese berkata:

"Para dokter datang dengan pengobatan radikal untuk membuat saya koma dan membiarkan tubuh saya melawannya sendiri."


Wanita yang kini berusia 34 tahun itu mengatakan kepada NBC 26:

"Pada dasarnya, mereka memberi tahu orang tua saya, 'Anda dapat membiarkannya mati di sini, di rumah sakit, atau Anda dapat membawanya pulang dan membiarkannya mati atau kita dapat mencoba eksperimen ini'."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas