Vladimir Putin Ungkap Isi Draf Perjanjian Netralitas Ukraina yang Gagal pada Tahun 2022
Selama pertemuan dengan delegasi Afrika, Vladimir Putin ungkap isi draf perjanjian netralitas Ukraina yang gagal dicapai di Turki pada tahun 2022.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
Negosiasi Damai yang Gagal
Baca juga: Pengakuan Presiden Rusia Vladimir Putin Pindahkan Senjata Nuklir Taktis ke Belarusia
Negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina yang ditengahi Turki pada tahun 2022 tersebut gagal.
Setelah Rusia menarik pasukan dari Kota Kyiv pada musim semi 2022, Ukraina menuduh pasukan Rusia membunuh warga sipil di sejumlah kota kecil di sekitar Kota Kyiv.
"Setelah kami menarik pasukan kami dari Kiev, seperti yang telah kami janjikan, namun otoritas Kyiv membuang (komitmen mereka) ke tong sampah sejarah," katanya.
“Mereka meninggalkan segalanya,” lanjutnya.
Setelah menunjukkan draf itu, Vladimir Putin mengatakan keraguannya apakah ada jaminan Ukraina bisa menepati perjanjian perdamaian di masa depan.
“Di mana jaminan bahwa mereka tidak akan meninggalkan kesepakatan di masa depan?” kata Putin.
Meski meragukan hal itu, Putin menegaskan Rusia tetap membuka diri untuk segala negosiasi.
“Namun, bahkan dalam keadaan seperti itu, kami tidak pernah menolak untuk melakukan negosiasi,” lanjutnya.
Baca juga: Kunjungi Ukraina-Rusia, Perwakilan Afrika Mulai Upayakan Perdamaian Kyiv dan Moskow
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga tetap berpendirian pada prinsip perdamaian tanpa menyerahkan secuil tanah pun pada Rusia.
Zelensky ingin Rusia mengembalikan Krimea pada Ukraina dan empat wilayah lainnya yang diduduki Rusia setelah September 2022.
Namun, Vladimir Putin menegaskan, akuisisi wilayah di Ukraina oleh Rusia adalah sempurna dalam hukum internasional dan Piagam PBB.
Ia menambagkan, Rusia berhak campur tangan untuk melindungi rakyat Donbass yang menentang kudeta tahun 2014 di Kyiv.
Ukraina membatalkan semua diskusi tentang kemungkinan kenetralannya pada tahun 2022 dan mengumumkan akan bergabung dengan NATO.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)