Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Dinilai Perlu Bentuk Tim Untuk Perhatikan Hubungan Normalisasi Arab Saudi-Israel

Broto Wardoyo menilai pemerintah membentuk tim khusus yang lebih serius memperhatikan masalah-masalah di Timur Tengah.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Pemerintah Dinilai Perlu Bentuk Tim Untuk Perhatikan Hubungan Normalisasi Arab Saudi-Israel
Tangkap Layar: Kanal Youtube LAB 45
Tim Penulis Monograf Prospek Normalisasi Hubungan Diplomatik Arab Saudi dan Israel yang diterbitkan Laboratorium Indonesia 2045, Broto Wardoyo, dalam Webinar bertajuk Prospek Normalisasi Hubungan Diplomatik Arab Saudi-Israel yang digelar Lab 45 di kanal Youtube LAB 45 pada Rabu (21/6/2023). 

Normalisasi hubungan itu, kata dia, akan membawa dampak bagi negara-negara di kawasan, termasuk Iran.

Baca juga: Israel Serang Palestina dengan Helikopter dan Roket, 5 Warga Jenin Tewas dan 91 Orang Terluka

Menurutnya, hal tersebut menjadi penting karena Iran juga menjadi mitra yang baik bagi Indonesia.

Dengan demikian, kat dia, Indonesia perlu mempertimbangkan dengan seksama bagaimana reaksi Iran terhadap upaya normalisasi hubungan diplomatik Arab Saudi dengan Israel.

Selanjutnya, kata dia, normalisasi tersebut akan berdampak bagi hubungan intra-Palestina karena Arab Saudi menjadi salah satu negara utama yang memiliki jejaring termasuk memberikan dukungan dana bagi kelompok-kelompok di Palestina.

Sehingga menurutnya Indonesia nampaknya perlu untuk mendorong adanya dialog intra-Palestina yang intensif dan mendalam.

Broto mengatakan hal tersebut agak rumit karena biasanya Kementerian Luar Negeri cenderung resisten terhadap ranah domestik negara lain.

Apabila masuk ke dalam isu intra-Palestina, kata dia, ada kekhawatiran Indonesia masuk ke dalam ranah domestiknya Palestina.

Berita Rekomendasi

Namun demikian, kata dia, apabila dipertimbangkan secara lebih holistik salah satu problem dalam perjuangan Palestina adalah perbedaan pandangan di antara kelompok-kelompok di dalam Palestina.

"Jadi bagaimana kita bisa mendorong upaya yang lebih sinergis terhadap Palestina terhadap memperjuangkan kemerdekaannya,", kata dia.

"Kami sadar betul poin-poin tersebut beberapa di antaranya mungkin terlalu kontroversial dan akan mendapatkan respon yang cukupnkeras karena ada beberapa ide, ideologi kebijakan luar negeri yang akan tergerus tapi itu yang menurut kami penting untuk disampaikan," sambung dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas