Tersangka Penembakan Massal di Klub Q di AS, Dihukum 2.200 Tahun Penjara
Anderson Lee Aldrich, tersangka penembakan massal di klub LGBT, Klub Q, di AS. Ia dihukum 2.200 tahun penjara tanpa potensi pembebasan bersyarat.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
Selama sidang hukuman, segera setelah pembelaan, anggota keluarga korban berbicara sambil menangis tentang orang yang mereka cintai.
Mereka mengungkapkan kemarahannya pada Aldrich.
Beberapa orang yang selamat, yang di antaranya menderita luka tembak, menggambarkan kengerian malam yang kacau itu.
"Saya tidak akan pernah mendapat kesempatan untuk menikahi cinta dalam hidup saya," kata Kassandra Fierro.
Pacarnya, Raymond Green Vance, termasuk di antara korban yang tewas.
"Saya tidak akan pernah memulai sebuah keluarga dengan Raymond. Saya tidak akan pernah melihat, mendengar, atau merasakan Raymond lagi," lanjutnya.
Veteran tentara Richard Fierro adalah satu dari dua orang yang berhasil menaklukkan penembak.
Ia berada di Klub Q merayakan ulang tahun bersama keluarga dan teman pada hari penembakan.
Pada hari Senin (26/6/2023), dia menyebut penembakan itu sebagai tindakan terorisme.
“Teroris ini tidak menunjukkan penyesalan atas nyawa manusia. Keputusannya untuk membunuh dan melukai malam itu adalah keputusan yang tidak bisa dimaafkan,” kata Fierro, dikutip dari NBC News.
Vonis Hukuman
Baca juga: FAKTA-FAKTA Penembakan di Klub LGBT Colorado, Pelaku Dibawa ke RS Setelah Ditaklukkan Pengunjung
Sesuai dengan kesepakatan pembelaan, Hakim Michael McHenry menghukum Aldrich lima hukuman seumur hidup berturut-turut atas tuduhan pembunuhan.
Kemudian ditambah dengan hukuman penjara lebih dari 2.200 tahun untuk percobaan pembunuhan.
"Tindakan Anda mencerminkan kebencian terdalam dari hati manusia," kata hakim.
"Dan kedengkian hampir selalu lahir dari ketidaktahuan dan ketakutan," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)