Presiden AS Joe Biden Sebut Belum Saatnya bagi Ukraina untuk Bergabung dengan NATO
Di tengah perang yang masih berlangsung, Presiden AS Joe Biden menyebut belum saatnya bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Joe Biden mengatakan belum saatnya bagi Ukraina untuk menjadi anggota NATO sekarang.
Perang Rusia di Ukraina harus diakhiri sebelum NATO dapat mempertimbangkan untuk menambahkan Ukraina ke dalam jajarannya, ujar Biden seperti yang dilaporkan CNN.
Dalam sebuah wawancara dengan Fareed Zakaria dari CNN menjelang perjalanannya selama seminggu ke Eropa, Joe Biden mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk memulai proses mengizinkan Ukraina bergabung dengan NATO di tengah perang.
Proses tersebut dapat terjadi hanya setelah perjanjian damai dengan Rusia sudah ada, ujarnya.
Namun, Biden mengatakan AS dan sekutunya di NATO akan terus memberi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pasukannya keamanan dan persenjataan yang mereka butuhkan untuk mengakhiri perang dengan Rusia.
“Saya kira belum ada kebulatan suara di NATO tentang apakah akan membawa Ukraina ke dalam keluarga NATO atau tidak sekarang, pada saat ini, di tengah perang,” kata Biden.
Baca juga: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Akui Ukraina Layak jadi Anggota NATO
"Jika perang sedang berlangsung, maka kita semua akan berperang."
"Kami berperang dengan Rusia, jika itu yang terjadi", tambahnya.
Para anggota NATO berjanji bahwa jika ada satu anggotanya yang diserang, maka anggota lain akan ikut melawan bersama-sama membeli anggotanya.
Joe Biden mengatakan bahwa dia berbicara panjang lebar dengan Zelensky tentang masalah ini.
Ia mengatakan kepada presiden Ukraina bahwa AS akan terus menyediakan keamanan dan persenjataan untuk Ukraina.
"Saya rasa kita harus menetapkan jalur yang rasional agar Ukraina dapat memenuhi syarat untuk dapat masuk ke NATO," kata Biden.
Biden menekankan bahwa dia menolak permintaan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelum perang untuk tidak mengakui Ukraina karena aliansi memiliki "kebijakan pintu terbuka."
"Tapi saya pikir terlalu dini untuk mengatakan, untuk menyerukan pemungutan suara, sekarang, karena ada kualifikasi lain yang perlu dipenuhi, termasuk demokratisasi dan beberapa masalah itu," tambah Biden.