Pekerja Muda Jepang Tidak Tertarik Dipromosikan ke Posisi Jabatan Lebih Tinggi di Tempat Kerjanya
Para pekerja muda Jepang kini justru berkecenderungan tidak tertarik dipromosikan ke level posisi pekerjaan yang lebih tinggi di tempat kerjanya.
Editor: Johnson Simanjuntak
Ketika perusahaan didorong oleh manajemen top-down yang ketat dan formalitas alih-alih komunikasi bottom-up dan dinamika organik, beban tanggung jawab berada di pundak manajer karena kurangnya kepemimpinan sukarela.
Karyawan Jepang adalah pengikut pendiam yang tidak menyuarakan pendapat mereka di pertemuan resmi, meskipun mereka tidak henti-hentinya mengeluh tentang bir dan sake setelah bekerja.
Dengan budaya perusahaan kolektivistik ini, sulit untuk menetapkan akuntabilitas yang jelas bagi karyawan. Divisi dan tim menghadapi pencapaian dan kegagalan sebagai sebuah tim, dan manajerlah yang menanggung beban dari semuanya.
Meskipun tangga promosi perusahaan Jepang biasanya hanya naik, manajer tingkat pemula tidak memiliki banyak wewenang untuk melakukan perubahan pada tim mereka karena struktur hierarkis.
Manajer kelebihan beban dan stres tanpa otonomi, terjepit di antara manajer atas dan bawahan, sehingga tidak menggairahkan karyawan yang lebih muda untuk dipromosikan.
Alasan 3: Orang Jepang Memiliki Mobilitas Kerja yang Rendah
Jumlah rata-rata perubahan pekerjaan yang dialami orang Jepang dalam hidup mereka adalah sekitar 1,5 kali, jauh lebih sedikit daripada orang Amerika yang 3 sampai 7 kali.
Norma budaya masih mendukung dedikasi seumur hidup untuk satu perusahaan, yang mengarah pada rendahnya kebutuhan resume yang mengesankan dan jaringan aktif di luar perusahaan, termasuk platform seperti LinkedIn.
Ketika jalur karir sebagian besar terbatas pada pemberi kerja yang sama, tidak ada tekanan untuk membuat keputusan berdasarkan tren pasar kerja atau jabatan pekerjaan yang diinginkan yang meningkatkan pencalonan selama wawancara.
Karyawan Jepang adalah pemain tim yang berkomitmen yang tidak mudah terpengaruh oleh tawaran perekrut dan judul yang lebih menarik.
Penginapan tersebut memberikan lencana pin kepada karyawan sesuai dengan masa kerja mereka, mulai dari 3 hingga 20 tahun.
Kisah Saya: Ketidakseimbangan Gaji dan Jabatan Manajerial
"Saya juga mendapati diri saya terjebak dalam keputusan yang sulit sebelumnya, meskipun itu terjadi di sebuah perusahaan Amerika yang berbasis di Tokyo."
Meskipun beberapa kali gaji dinaikkan, saya masih mendapatkan penghasilan yang tidak seberapa karena skala gaji yang rendah di bekas perusahaan saya di Jepang.