Dokter Bedah Plastik di AS Tayangkan Operasi di Live TikTok, Pemerintah Cabut Izin Medis
Dokter bedah plastik di AS, Dr. Katharine Roxanne Grawe tayangkan operasinya secara langsung di TikTok, pemerintah Ohio mencabut izin medisnya.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah setempat mencabut izin medis seorang ahli bedah plastik, Dr. Katharine Roxanne Grawe atau Dr. Roxy di Ohio, Amerika Serikat (AS).
Pencabutan izin ini adalah imbas dari Dr. Roxy yang menayangkan secara langsung di TikTok saat melakukan operasi plastik.
Tindakannya dianggap merugikan pasien.
Dr. Roxy juga dianggap gagal memenuhi standar perawatan dari dokumen TikTok.
Dewan Ohio sebelumnya menangguhkan lisensi medisnya pada November 2022.
Namun, keputusan pada 12 Juli 2023, berarti dia tidak akan pernah bisa lagi membuka praktik kedokteran di Ohio, dikutip dari The New York Post.
Baca juga: Kecanduan Operasi Plastik, Wanita Swedia Habiskan Rp 1,9 Miliar agar Mirip Barbie
Anggota dewan Ohio mengatakan Dr. Roxy memfokuskan perhatiannya pada pengikut media sosialnya di depan pasiennya yang sebenarnya.
Dalam videonya, dokter itu berbicara langsung ke kamera.
Ia menjawab pertanyaan dari followers TikTok-nya selama live streaming saat pasiennya berada di meja operasi.
Dua pasien lainnya juga mengalami komplikasi parah akibat dugaan kurangnya perawatan Dr. Roxy.
Seorang pasien yang melakukan pengencangan bokong dan sedot lemak Brasil yang dilakukan oleh Dr. Roxy membutuhkan beberapa operasi pada perutnya setelah prosedur kosmetik, yang menyebabkan sakit perut yang parah keesokan harinya.
Dr. Roxy, yang menjadikan akun TikToknya pribadi setelah penangguhan lisensi medisnya, menerima peringatan sebelumnya dari dewan tentang penggunaan media sosialnya.
Dr. Roxy Ikut Kelas Etika di Bidang Medis
Baca juga: Denada Ungkap Alasan Lakukan Operasi Plastik: Aku Single Parent, Harus Cari Nafkah
Pada tahun 2018, dewan negara bagian Ohio memberi tahunya, mereka prihatin dengan pelanggaran privasi dan etika pasien terkait rekaman operasinya.
Pada tahun 2021, sekretaris dewan merekomendasikannya untuk mengambil kelas tentang profesionalisme dan etika di bidang medis.
Ia menyelesaikan kelas termasuk media sosial etis pada Desember 2021 tapi melanjutkan operasi streaming langsung yang dia lakukan pada pasien untuk pengikutnya hingga Oktober 2022.
Dr. Roxy mengatakan, suaminya meninggalkannya karena tekanan situasi dan anak-anaknya menjadi korban bullying karena perhatian masalah ini.
Di hadapan dewan, Dr. Roxy mengatakan tujuannya untuk melakukan live streaming karena ingin mendidik pengikutnya.
"Tapi, saat saya berdiri di sini hari ini, saya melihat berapa banyak dari video itu yang tampak konyol dan tidak profesional," katanya, mengakui kesalahannya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)