Rusia Rekrut Pasukan Wanita untuk Ditempatkan di Unit Pertahanan Teritorial di Perbatasan Ukraina
Rusia merekrut para wanita untuk ditempatkan di Belgorod, wilayah perbatasan Ukraina yang kerap menjadi sasaran kelompok militan.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
Situs sipil dan militer menjadi sasaran serangan.
Ukraina membantah bertanggung jawab atas serangan lintas batas itu.
Sementara itu, Gladkov mengumumkan rencana pada awal Juli untuk mempersenjatai unit pertahanan, yang menurutnya akan berlipat ganda dari 3.000 menjadi 6.000 pejuang.
2 Kelompok Pro-Ukraina di Balik Serangan di Belgorod Rusia: RVC dan Freedom of Russia Legion
Mengutip NBC News, setidaknya ada dua kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di wilayah Belgorod Rusia.
Mereka adalah Russian Volunteer Corps (RVC) dan Freedom of Russia Legion.
Keduanya menggambarkan diri mereka sebagai pembangkang Rusia dan memiliki anggota yang mendukung pandangan nasionalis kulit putih.
RVC mengatakan kelompok mereka terdiri dari orang-orang Rusia yang bertempur di pihak Ukraina dan melawan pemerintah Vladimir Putin.
Kelompok tersebut menjadi berita utama pada bulan Maret, ketika mengaku berada di balik serangan kecil di wilayah Bryansk.
Komandannya, Denis Kapustin, yang juga menggunakan nama belakang Nikitin, adalah seorang nasionalis kulit putih dan mantan hooligan sepak bola yang berpandangan neo-Nazi.
Denis Kapustin terdaftar dalam daftar buronan federal Rusia dan daftar ekstremis dan terorisnya.
Liga Anti-Fitnah yang berbasis di AS menyebut Kapustin sebagai "seorang neo-Nazi Rusia yang tinggal di Jerman selama bertahun-tahun".
Dia menggunakan tanda panggilan "White Rex" dan dilaporkan mendirikan merek pakaian dengan nama yang sama yang populer di kalangan neo-Nazi Rusia.
Saluran RVC di aplikasi perpesanan Telegram memiliki lebih dari 110.000 pengikut dan telah membagikan foto-foto yang dikatakan sebagai pejuang kelompok itu di garis depan perang.