Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perang Rusia-Ukraina Jadi 'Kuburan' Bagi Tentara Bayaran, Sniper Ternama Pun Pilih Pulang Kampung

Mantan sniper asal Kanada menjadi salah satu tentara bayaran atau sukarelawan perang Rusia-Ukraina yang pertama-tama pulang kampung

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Perang Rusia-Ukraina Jadi 'Kuburan' Bagi Tentara Bayaran, Sniper Ternama Pun Pilih Pulang Kampung
AFP/ARIS MESSINIS
Tank T64 Ukraina bergerak menuju arah Bakhmut, di wilayah Oblast Donetsk, pada 20 Maret 2023. - Kepala kelompok tentara bayaran Wagner Rusia mengatakan pada 20 Maret 2023 bahwa pasukannya menguasai lebih dari setengah kota Bakhmut di Ukraina timur yang diperangi, panggung untuk pertempuran terpanjang ofensif Rusia. (Photo by Aris Messinis / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM -- Mantan sniper asal Kanada yang dikenal sebagai 'Wali' menjadi salah satu tentara bayaran atau sukarelawan perang Rusia-Ukraina yang pertama-tama pulang kampung.

Tadinya ia ingin membela Ukraina untuk mengusir invader Rusia.

Bermodalkan pengalaman dam kemampuannya menembak musuh dari jarak jauh, 'Wali' sangat dibutuhkan negeri Volodymyr Zelensky.

Pria yang merahasiakan nama aslinya tersebut mendapatkan tempat di media arus utama barat. Ia diglorifikasi sebagai sosok hebat yang menginspirasi banyak petempur asing datang membantu Ukraina.

Baca juga: Ukraina Balas Serang Rusia, Rudal Storm Shadow yang Dipasok Inggris Hantam Gudang Senjata di Krimea

Bahkan nama 'Wali' didapatkan dari medan perang di Afghanistan karena dianggap sebagai seorang pelindung.

Namun berbeda di Ukraina, kalau di Afghanistan ia bergabung dengan tentara Sekutu yang memiliki perlengkapan canggih dan melawan musuh yang kemampuannya jauh di bawah mereka.

Di Ukraina, ia menyadari yang dilawan adalah Rusia, salah satu negara adidaya dalam hal peperangan dengan perlengkapan yang sama-sama modern.

Berita Rekomendasi

Tak mau menyerahkan nyawanya, ia pun kembali ke kampungnya di Quebec dan beralasan tidak ada persenjataan memadai, pelatihan buruk, pencatutan dan desersi militer.

Apa yang dirasakan oleh Wali tersebut ternyata benar adanya.

Ribuan tentara bayaran yang berjuang membela Ukraina tewas. Medan perang itu jadi 'kuburan' bagi mereka.

Dikutip dari Russia Today, mereka datang ke Ukraina dari seluruh dunia, kebanyakan dari Polandia, AS, dan Kanada.

Namun baru-baru ini, tampaknya minat mereka untuk memperjuangkan Kiev telah memudar secara signifikan.

Ini terbukti baik dari perkiraan yang diberikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia maupun dari laporan media asing.

Sejak 24 Februari 2022, diperkirakan 11.675 tentara bayaran asing dari 84 negara telah bergabung dengan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU). Demikian disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia pada 10 Juli.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-515: Moskow Serang Odesa, Sistem Pertahanan Udara Diaktifkan

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas