Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mavka, Kelompok Perlawanan Ukraina yang Isinya Perempuan Semua: Rubel KW Bikin Rusia Kena Mental

Mavka dari para perempuan Ukraina pemberani, tak kenal takut mengingat risiko kehilangan nyawa atas aksi perlawanan terhadap invasi Rusia

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Mavka, Kelompok Perlawanan Ukraina yang Isinya Perempuan Semua: Rubel KW Bikin Rusia Kena Mental
DailyMail
Perbedaan uang Rubel pecahan 50 asli dari Rusia dan uang Rubel buatan Mavka yang dijadikan alat propaganda dan simbol perlawanan rakyat Ukraina. 

Mavka, Kelompok Perlawanan Ukraina yang Isinya Perempuan Semua: Rubel KW Bikin Rusia Kena Mental

TRIBUNNEWS.COM - Dalam sebuah obrolan dengan Tribunnews beberapa waktu lalu,  Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin mengklaim kalau kegagalan Rusia menginvasi negaranya dalam tempo singkat adalah adanya perlawanan dari rakyat.

Artinya, kata Hamianin, militer Rusia tidak hanya berperang melawan militer Ukraina, tetapi juga melawan seluruh komponen negara tersebut, termasuk rakyatnya.

Muncul kelompok-kelompok perlawanan dari rakyat Ukraina untuk membantu militer mereka mengusir tentara Rusia dari negara tersebut.

Baca juga: Ukraina Ditikam Korupsi dan Pembelotan Saat Perang Lawan Rusia, Zelenskiy Lontarkan Ultimatum

Belakangan, DailyMail memberikan ulasan terhadap kemunculan kelompok perlawanan Ukraina yang semuanya terdiri dari perempuan.

Kelompok perlawanan itu bernama Mavka.

Mavka disebut terdiri dari para perempuan Ukraina pemberani, tak kenal takut mengingat risiko kehilangan nyawa yang harus mereka hadapi atas aksi perlawanan yang mereka lakukan terhadap invasi Rusia.

Berita Rekomendasi

Hal yang menarik, perlawanan Mavka dilakukan tanpa aksi kekerasan.

Caranya? Membuat dan mengedarkan mata uang Rubel palsu dan menjadikannya sebagai alat propaganda perlawanan rakyat Ukraina.

Ulasan DailyMail menyebut, ketika Rusia masuk menginvansi wilayah Ukraina, mereka memaksa orang Ukraina untuk berhenti menggunakan mata uang mereka dan menggantinya dengan rubel, mata uang Rusia.

Tujuannya, cara ini adalah kunci untuk mengintegrasikan wilayah tersebut ke dalam Federasi Rusia.

Cara ini yang dilawan oleh Mavka dengan membuat Rubel KW pada pecahan 50 dan memodifikasinya dengan beragam pesan -dan olok-olok- terhadap Rusia.

Aksi perlawanan lewat cara ini muncul pertama kali di kota Melitopol yang dikuasai Rusia akhir tahun lalu,dirancang untuk melemahkan pendudukan para penginvasi Ukraina.

Disebutkan, pada kelanjutannya, Mavka telah memproduksi uang kertas pecahan 50 rubel palsu yang tersebar di seluruh wilayah pendudukan dalam upaya untuk merusak propaganda Rusia

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas